Selasa, Maret 06, 2012

FanFiction (SHINee) : Just Say “Saranghae”

Title : Just Say “Saranghae”
Author : Hanifidiani Crystal Shinee (LuvDubu)
Genre : Romance
Lenght : One shoot
Cast :
> You (Reader) as Shin Eun Kyo
> Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun SHINee

Let’s read >>>

Sudah enam bulan, aku berpacaran dengannya. Sikapnya sama sekali tidak berubah sejak aku mengenalnya. Cuek dan egois, tapi dia adalah seorang namja yang baik. Kim Jonghyun, itulah nama namja itu.
Pertama kali aku mengenalnya, saat musim semi setahun yang lalu.
Waktu itu ada Kontes Menyanyi Antar-SMA di Seoul. Karena temanku mengajakku untuk melihat kontes itu, aku jadi bisa bertemu dengannya. Suaranya begitu merdu dan membuatku merinding saat kudengar dia menyanyi. Golden Voice!
Aku tahu dari temanku kalau dia ternyata satu sekolah denganku. Mulai saat itu, aku mencari informasi tentang dirinya. Bertanya kepada semua teman-temanku yang ku kenal di sekolah. Ku dapati informasi bahwa ternyata Jonghyun adalah ketua OSIS di sekolahku. Mungkin karena aku jarang aktif di sekolah, jadi aku tidak tahu semua tentang OSIS.
Mengetahui hal itu, aku pun langsung mencoba untuk bisa jadi anggota OSIS. Setelah lewati beberapa tes, ternyata hasilnya di luar dugaanku. Aku bukan hanya menjadi anggota OSIS, tapi aku menjadi Sekretaris OSIS. Jadi, setiap hari aku selalu bisa bertemu dengan Jonghyun.
Sekarang aku sedang rapat berdua dengannya di ruang OSIS tentang Festival Kebudayaan yang akan diselenggarakan sebulan lagi di sekolahku. Ku tatap wajahnya yang putih, lekuk hidungnya yang mancung, bentuk bibirnya yang menawan, dan tatanan rambutnya (kayak di MV RDD) yang... ah... sungguh membuatku semakin cinta kepadamu. Aku teringat saat aku menyatakan cintaku kepadanya saat musim gugur.

~Flashback~
“Jonghyun ssi, saranghaeyo...!! Jeongmal saranghaeyo!! Maukah kau manjadi namjachingu-ku?” kataku sambil membungkuk di depannya. Ku keluarkan seluruh perasaanku. Sebenarnya aku takut menyatakan perasaanku ini padanya. Aku takut dia menolakku. Tapi aku juga tidak bisa memendam perasaan ini terlalu lama.
Entah kenapa suasana di sekitarku jadi terasa sunyi. Hawa musim gugur terasa lebih dingin dari biasanya. Aku masih membungkuk, menunggu jawaban darinya.
“Ne, aku mau jadi namjachingu-mu!” katanya sambil menggaruk kepalanya walaupun kepalanya tidak gatal.
Mendengar jawaban darinya, aku langsung berdiri tegak dengan wajah yang senang. Tidak ku sangka ternyata dia ingin menjadi namja chingu-ku!
~Flashback End~

Tapi semenjak aku berpacaran dengannya, dia tidak pernah mengajakku kencan. Setiap malam minggu, aku hanya menunggu Jonghyun oppa di teras rumah, berharap dia datang kerumahku.
Tapi hal itu sia-sia saja. Aku seperti bulan yang ingin bertemu matahari. Dia tidak pernah datang sama sekali kerumahku. Yang dia pikirkan hanya urusan OSIS aja. Ini sih sama aja situasinya saat cinta ku masih bertepuk sebelah tangan. Dia bahkan tidak pernah mengucapkan “Saranghae” kepadaku.
Teman2ku men~cap ku sebagai pasangan serasi yang bahagia. Apanya yang serasi dan bahagia? Memang, kami selalu bersama2 tapi itu juga kalau ada keperluan OSIS aja. Padahal aku sangat ingin berjalan-jalan berdua dengannya di taman bermain.
Apa itu permohonan yang salah? Apa itu terlalu permohonanku terlalu berlebihan? Tapi, sebenarnya dia benar-benar mencintaiku gak sih? Kalau dia tidak mencintaiku, kenapa waktu itu dia menjawab “ya” saat aku menyatakan perasaan ku? Kenapa dia tidak menjawab “tidak” saja agar aku tidak tersiksa seperti ini?
Huft ... aku pun tidak konsen lagi dengan apa yang dia ucapkan. Daritadi Jonghyun hanya membaca proposal Festival Kebudayaan tanpa menoleh kepadaku. Kenapa cintaku begini amat sih? Tanpa ku sadari air mataku menetes jatuh ke atas meja.
“Kau ngerti gak sih?! Festival kali ini tuh harus dibikin yang lebih meriah daripada tahun kemarin!” kata Jonghyun menatapku. Melihat air mataku yang menetes, dia jadi cemas dan menghampiriku.
“Mianhaeyo, chagiya... Apa perkataanku begitu menyakitimu sampai kamu nangis kayak gini?” kata Jonghyun sambil merangkul bahuku.
“Ani, ani, oppa.. Bukan perkataanmu tadi yang menyakitiku tapi sikapmu selama ini yang membuatku seperti ini...!” kataku tanpa menoleh ke arah Jonghyun.
“Maksudmu?” kata Jonghyun bingung.
“Maksud aku, kenapa hubungan kita begini-begini aja? Sudah setengah setahun kita pacaran, tapi oppa tidak pernah sekalipun mengajakku kencan. Yang oppa pikirkan hanya OSIS saja. OSIS... OSIS...dan OSIS... Aku tahu OSIS itu begitu penting buat oppa. Tapi aku juga ingin diperhatikan, oppa!”
Nada suara ku mulai meninggi dan dadaku terasa sesak. Ku lepas rangkulan Jonghyun dan berjalan ke arah jendela. Aku langsung menatap langit yang sedang mendung seperti perasaanku sekarang. Jonghyun menghampiriku dan memegang tanganku.
“Chagiya, kamu kan tau kalau aku itu Ketua OSIS. Jadi, aku harus bertanggung jawab dengan semua yang bersangkutan dengan OSIS. Mianhae, chagiya... Aku tidak bermaksud seperti itu kepadamu. Aku hanya...”
“Hanya apa, oppa?! Sebenarnya, selama ini oppa memang tidak pernah mencintaiku, kan? Kalau ya, kenapa oppa menerima cintaku?! Kalau aku tau keadaannya bakalan seperti ini, lebih baik oppa menolak pernyataan cintaku aja waktu itu...!!”
“Chagiya, kenapa kau berpikiran seperti itu?! Mana mungkin aku menerima pernyataan cintamu kalau aku gak cinta padamu?!” kata Jonghyun dengan tatap mata yang begitu serius.
“Tapi oppa... Kamu bahkan tidak pernah mengatakan ‘saranghae’ kepadaku, oppa! Apa......”
Ucapanku terhenti saat bibir Jonghyun menyentuh bibirku. Begitu hangat dan lembut. Ini pertama kalinya Jonghyun menciumku sejak aku berpacaran dengannya.

Teng... teng... teng... teng... teng...

Bel sekolah berbunyi dengan nyaring. Jonghyun langsung melepas ciumannya dan memelukku dengan erat.
“Saranghaeyo, chagiya... Jeongmal saranghaeyo... Mianhaeyo, chagiya karena aku telah membuatmu khawatir... Saranghaeyo” bisik Jonghyun di telingaku dengan lembut.
“Oppa...” kataku tersipu malu.
“Mianhaeyo, chagiya... Aku masih ingin memelukku seperti ini”
Kira2 sudah sepuluh menit Jonghyun memelukku. Akhirnya Jonghyun melepaskan pelukannya dan menatapku dengan serius.
“Chagiya... Nanti, setelah Festival Kebudayaan selesai, aku ingin mengajakmu ke taman bermain untuk menebus kesalahanku selama ini” kata Jonghyun mencium keningku.
“Ne, oppa!” kataku sambil memeluk Jonghyun lagi.

Sebulan kemudian.....
Akhirnya Festival Kebudayaan pun selesai dengan hasil yang membanggakan. Acaranya lebih meriah daripada tahun kemarin. Banyak SMA-SMA lain yang memgunjungi Festival Kebudayaan sekolahku.
Sekarang aku lagi dikamarku, lagi milih2 baju yang ingin kupakai untuk kencan dengan Jonghyun oppa. Aku pun memilih baju terusan selutut warna merah muda dengan pita putih yang melingkar dipinggang. Dengan riasan make-up yang natural, aku siap untuk kencan dengan Jonghyun oppa.

Tiiiin...Tiiiin....

Kudengar suara klakson dari depan rumah. Kulihat Jonghyun oppa melambaikan tangannya padaku.
“A-Yo, chagiya...”
Ku langsung menghampirinya. Wow... oppa terlihat sangat tampan. *emangnya kemaren2 gak tampan apa?*
Jonghyun tersenyum padaku sambil mengedipkan mata kirinya. Wuah... manis banget!
“Silahkan masuk, my princess!” kata Jonghyun sambil membukakan pintu mobilnya.
“Ne... Gomawo, oppa!”. Aku pun langsung duduk di kursi depan mobil.
“Chagiya, neomu yeppeoyo !” bisiknya ditelingaku. Aku tersipu malu mendengar perkataannya barusan.
“Chagiya, kita berangkat!” kata Jonghyun mulai menjalankan mobilnya.
Aku hanya tersenyum melihat sikap oppaku ini.
>>>>>

The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar