Minggu, Januari 06, 2013

Contoh Proposal PI : Pengaruh Pembelajaran E-Learning bagi Mahasiswa


Contoh Proposal Penelitian Ilmiah


http://1.bp.blogspot.com/-Y0loI8PwTEI/UL2IH43iCVI/AAAAAAAAAEk/8iJ0ZzOSoc0/s320/logo_gunadarma.jpg



Nama : Hanifidiani
Npm : 13110122
Kelas : 3KA08


Judul Penelitian :
Pengaruh Pembelajaran E-Learning bagi Mahasiswa




UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2012/2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Dewasa ini teknologi berkembang sangat pesat. Banyak orang yang menggunakan teknologi untuk memudahkan aktivitas sehari-hari mereka. Teknologi juga digunakan pada bidang pendidikan. Salah satu penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan yaitu sistem belajar e-learning. Dosen yang mempunyai banyak kesibukan biasanya menggunakan e-learning untuk mengajar. Dengan makin banyaknya dosen dan universitas yang menggunakan e-learning, maka akan berpengaruh pada mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tersebut.

1.2        Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.      Optimalisasi pembelajaran dengan cara e-learning pada mahasiswa.
2.      Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran e-learning.
3.      Adanya pengaruh buruk dalam pembelajaran e-learning.
4.      Penguasaan pembelajaran e-learning yang belum dipergunakan dengan baik oleh mahasiswa.

1.3       Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, maka dilakukan pembatasan pada masalah pengaruh pembelajaran e-learning bagi mahasiswa.

1.4       Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah tersebut, serta membaca dokumentasi dan referensi seputar pembuatan, penerapan dan pengembangan aplikasi e-Learning, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana peranan e-learning dalam pembelajaran untuk mahasiswa?
b. Apa saja dampak positif dan negatif dari pembelajaran e-learning?
c. Bagaimana cara menyikapi dampak atau pengaruh e-learning?

1.5       Tujuan penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui peranan e-learning dalam pembelajaran untuk mahasiswa.
2.      Untuk mengetahui berbagai dampak positif dan negatif dari pembelajaran e-learning.
3.      Untuk mengetahui cara menyikapi dampak atau pengaruh e-learning.

1.6       Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini :
1.      Bagi mahasiswa, penulisan ini berguna untuk lebih meningkatkan penggunaan metode e-learning dengan baik.
2.      Bagi pendidik, penulisan ini berguna untuk memberi informasi seputar e-learning, pengaruh-pengaruh e-learning terhadap perkembangan mahasiswa, serta memudahkan pendidik dalam turut serta membantu mebimbing peserta didik dalam penggunaan e-learning dengan baik.
3.      Bagi peneliti, penulisan ini dimaksudkan sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penggunaan e-learning dengan baik agar menambah pengetahuan lebih.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 E-Learning
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Adapula pengertian e-Learning lainnya, yaitu:
-          Menurut Glossary of e-Learning Terms (dalam Anonim, 2008) e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
-          Menurut Matthew Comerchero (dalam Anonim, 2008) mengemukakan definisi yang lebih luas mengenai E-learning yaitu sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi.
-          Menurut Darin E. Hartley (Hartley, 2001) e-learning itu suatu metode belajar-mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke mahasiswa dengan media Internet atau jaringan komputer lain.
Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang dosen secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

2.2 Sejarah E-Learning
E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

(5) eLearning 2.0, Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0. Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui LMS). Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social networking) seperti blog, wiki, podcast dan Second Life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai Long Tail learning. Selain itu juga, E-learning 2.0 erat hubungannya dengan Web 2.0, social networking (Jejaring Sosial) dan Personal Learning Environments (PLE).

 

2.3 Jenis-Jenis e-Learning

 

2.3.1 Learner-led e-Learning
Kategori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-learning. Yaitu, e-learning yang dirancang untuk memungkinkan pemelajar belajar secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led e-learning. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajaran bagi para pemelajar mandiri (independent learner). Begitu katanya. Mbah Will juga menyampaikan bahwa learner-led e-Learning berbeda dengan computer-based training yang sama-sama didedikasikan untuk belajar mandiri. Bedanya, dalam computer-based training, pemelajar mempelajari materi tanpa melalui jaringan internet atau web, tapi via komputer, seperti melalui CD-ROM atau DVD. Nah, dalam learner-led e-learning, semua materi (seperti multimedia presentation, html, dan media interaktif lain) dikemas dan dideliver via jaringan internet/web.

2.3.2 Instructor-led e-Learning
Tentu saja, jenis yang atu ini merupakan kebalikan dari learner-led e-learning, yaitu penggunaan teknologi internet/web untuk menyampaikan pembelajaran seperti pada kelas konvensional. Pendek kata, kelas pindah ke web. Begitu kira-kira. Konsekuensinya, memerlukan teknologi pembelajaran sinkronous (real time) seperti konferensi video, audio, chatting, bulletin board dan sodara sejenisnya.

2.3.3 Facilitated e-Learning
Kategori ini, merupakan kombinasi dari learner-lead dan instructor-led e-learning. Jadi, bahan belajar mandiri dalam beragam bentuk disampaikan via website (seperti audio, animasi, video, teks, dalam berbagai format tertentu) dan komunikasi interaktif dan kolaboratif juga dilakukan via website (seperti forum diskusi, konferensi pada waktu-waktu tertentu, chatting, dll).

2.3.4 Embedded e-Learning
Kategori ini agak berbeda. Embedded e-Learning memberikan upaya agar terjadi semacam just-in time training. Mbah Will menjelaskan sama dengan electronic performance support system. Kategori e-learning ini dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin menguasai keterampilan, pengetahuan atau lainnya sesesegera mungkin saat itu juga dengan bantuan aplikasi program yang ditanam diwebsite. Saya berikan ilustrasi, kalau gitu. Sebuah rumah sakit, mengembangkan aplikasi berbasis web, yang memungkinkan seorang dokter memperoleh informasi tentang suatu gejala dan kemungkinan penyebab serta alternatif pengobatan yang tepat ketika ia sedang mendiagnosa pasien di kamar periksa. Tentu saja di kamar periksa disediakan workstation (komputer) yang terhubung dengan aplikasi berbasis web tersebut. Semacam job aids yang dideliver via web. Mungkin begitu, maksudnya.

2.3.5 Telementoring dan e-Coaching
Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam konteks ini, tool seperti telekonferensi (video, audio, komputer), chatting, instant messaging, atau telepon dipergunakan untuk memandu dan membimbing perkembangan  peserta belajar (pemelajar) dalam menguasai pengetahuan, keterampilan atau sikap yang harus dikuasainya. Sama halnya dengan embedded e-learning, kategori ini, lebih banyak diaplikasikan di industri atau perusahaan-perusahaan besar di era global ini.

 

2.4 Pengaruh dan Dampak E-Learning bagi Mahasiswa
Metode pembelajaran e-learning cukup digemari dan menjadi salah satu pilihan dosen untuk mengajar mahasiswanya. E-learning atau electronic learning adalah metode pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan sarana teknologi berupa internet (via internet). Metode e-learning ini biasanya gemar digunakan oleh dosen yang sibuk dan dosen-dosen di universitas besar.

2.4.1        Dampak Positif E-Learning bagi Mahasiswa
E-learning sangat berguna bagi mahasiswa karena dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran dan menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Berikut ini merupakan beberapa dampak positif metode pembelajaran e-learning bagi mahasiswa, yaitu:
1.      Menambah kemampuan dan keahlian dalam bidang IT.
2.      Sumber materi disampaikan detail dalam bentuk softcopy sehingga dapat dimiliki oleh setiap mahasiswa tanpa harus membeli atau memfotokopi.
3.      Beberapa mahasiswa akan merasa lebih percaya diri dalam forum diskusi.
4.      Mahasiswa lebih mandiri dalam memahami materi tanpa bimbingan dosen atau pengajar.
5.      Menghemat penggunaan kertas yang digunakan untuk mencatat atau mengerjakan tugas sehingga dapat membantu mencegah perluasan atau percepatan global warming.

2.4.2        Dampak Negatif E-Learning bagi Mahasiswa
Pembelajaran dengan metode e-learning tidak sepenuhnya berdampak baik bagi mahasiswa. Bahkan tidak sedikit dampak negatif dalam pembelajaran e-learning. Berikut adalah dampak-dampak negatif e-learning bagi mahasiswa, yaitu:
1.      Penilaian tidak objektif karena ketika kuis atau tugas mahasiswa dapat open book.
2.      Dalam beberapa kasus, mahasiswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan dalam forum diskusi sehingga terkadang kurang efisien.
3.      Mahasiswa tidak menunjukkan kemampuan yang ia miliki sebenarnya karena jawaban dapat diperoleh dari mana saja.
4.      Minimnya tatap muka antara dosen dan mahasiswa membuat komunikasi diantara keduanya kurang, padahal saat ini komunukasi langsung sangat diperlukan.
5.      Penggunaan teknologi internet dalam proses belajar mengajar membuat mahasiswa semakin jauh dari buku.

2.5      Cara Menyikapi Dampak Atau Pengaruh E-Learning
Dibawah ini adalah beberapa cara yangdapat digunakan dalam menyikapi berbagai dampak e-learning, yaitu:
1.      Paradosen diharapkan dapat menguasai kemampuan mata kuliahnya sehingga dapat menerapkan strategi pembelajaran berbasis e-learning dalam kegiatan pembelajaran.
2.       Mengetahui perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan untuk menambah informasi dalam penyampain materi pembelajaran.
3.      Dapat menyajikan materi dengan lebih menarik dan membuat siswa mengganggap matematika adalah dunianya.
4.       Universitas dapat selalu memperbaiki dan memperbaharui fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam setiap sistem pembelajaran, pasti memiliki pengaruh positif dan negatif. Namun baik dari pengaruh positif maupun negatifnya tergantung dari bagaimana keinginan mahasiswa tersebut dalam mengikuti pembelajaran.

3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa proposal tentang Pengaruh Pembelajaran E-Learning bagi Mahasiswa ini masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis hendak memberikan saran bagi pengembangan dan penyempurnaan selanjutnya. Oleh karena itu masih diperlukan banyak pengembangan lagi proposal ini bisa lebih baik lagi.
            Demikian saran dari penulis, semoga proposal ini dapat bermanfaat serta dapat menjadi lebih baik lagi pada masa yang akan datang.















DAFTAR PUSTAKA

1.      Pengertian dan Sejarah E-Learning, http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik,
Tanggal 06 Januari 2013
Tanggal 06 Januari 2013
Tanggal 06 Januari 2013
Tanggal 06 Januari 2013
5.      Pengaruh Positif dan Negatif Pembelajaran E-Learning, http://tiarasti.wordpress.com/2010/10/14/pengaruh-pembelajaran-e-learning/,
Tanggal 06 Januari 2013
Tanggal 06 Januari 2013
Tanggal 06 Januari 2013

2 komentar: