Author : LuvDubu | LnY @hnfdn2223
Lenght : One Shoot
Genre : Fantasy, Comedy(?), Ga jelas
Cast :
> All member SHINee
> Member SuJu (HeeChul, SiWon, LeeTeuk)
> Member SNSD (SooYoung)
> Victoria F(x)
> Dara 2NE1
Let’s Read >>>>>
Pada suatu hari, hiduplah seorang namja imut di sebuah rumah yang besar.
Namja itu bernama Cinderennew (Onew). Ia tinggal bersama appa tirinya (HeeChul)
dan kedua namdongsaeng tirinya (MinHo dan JongHyun). Cinderennew adalah namja
yang ceria, polos, baik dan suka menolong orang. HeeChul dan kedua anaknya
sangat tidak menyukai Cinderennew. Setiap hari mereka selalu menyuruh-nyuruh
Cinderennew.
“Cinderennew...” panggil HeeChul yang lagi nonton TV di ruang keluarga.
“Ne, ada apa, appa?” tanya Cinderennew sambil duduk dibawah (kayak
pembantu).
“Kamu udah selesai cuci baju, cuci piring, nyapu rumah, nyapu halaman,
masak sama cuci motor appa kan?” tanya HeeChul memandang Cinderennew. *waduh,
banyak amat pekerjaannya Cinderennew*
“Ne, appa. Sudah aku kerjakan semua”
“Sekarang kamu temani MinHo bermain Playstation. Appa mau tidur dulu” kata HeeChul
berjalan menuju kamarnya.
Cinderennew langsung pergi ke kamar MinHo. Karena pintu kamarnya terbuka,
jadi Cinderennew langsung masuk.
“Akhirnya hyung datang juga. Temani aku maen PS ya?” kata MinHo sambil
memilih-milih kaset game. Cinderennew hanya mengangguk saja. Permainan PS pun
dimulai dengan kaset game Tekken 5 (kayak permainan berantem-beranteman gitu).
Setengah jam kemudian, tokoh PSnya Cinderennew mengalahkan tokoh PSnya MinHo.
MinHo yang tidak bisa menerima kekalahan itu, langsung pergi ke kamar appanya.
“Appa, appa... bangun dong! Appaaaa...!” kata MinHo sambil
menggoyang-goyangkan tubuh appanya *kayak Yoogeun bangunin SHINee appa di Hello
Baby*.
“Hoamm... ada apa MinHo?” kata HeeChul sambil menguap.
“Appa... Cinderennew hyung mengalahkan aku barusan saat maen PS...”
“Mwo?? A-Yo, kita kasih hukuman dia”
HeeChul dan MinHo langsung berjalan menghampiri Cinderennew.
“Cinderennew, sudah ku bilang berapa kali sih, kalau maen PS sama MinHo,
kamu tuh harus kalah! HARUS KALAH! Arraseo?” kata HeeChul sambil bertolak
pinggang.
“Arasseo, appa... Mianhae, MinHo~yah...” kata Cinderennew sambil
menundukkan kepalanya.
“Mianhae?? Sekarang juga hyung harus merapikan kamarku. Aku ingin bermain
basket dengan JongHyun. Appa, JongHyun hyung kemana?” tanya MinHo ke appanya.
“Dia... barusan dia pergi duluan ke lapangan basket...” kata HeeChul
meninggalkan Cinderennew yang sedang sibuk merapikan kamar MinHo yang
berantakan kayak gudang.
Sebulan kemudian...
Tok... tok... tok... bunyi hujan diatas batok... *abaikan*
Pintu rumah Cinderennew ada yang mengetok. MinHo, JongHyun n HeeChul sedang
asyik menonton TV.
“JongHyun, tolong bukain pintunya dong...” kata HeeChul sambil mengganti
channel TV.
“Ah... appa... MinHo aja...” kata JongHyun sambil tidur-tiduran.
“MinHo, tolong bukain pintunya dong...” kata HeeChul menoleh ke MinHo.
“Mwo?? JongHyun hyung aja... Kan tadi JongHyun hyung yang disuruh duluan...”
kata MinHo sambil membalik halaman majalah bola.
“Aku? MinHo aja” kata JongHyun malas.
“JongHyun hyung aja...” kata MinHo membalik halaman majalahnya lagi.
“MinHo aja...” kata JongHyun menatap MinHo.
“JongHyun hyung aja...” kata MinHo membalas tatapan JongHyun.
“MinHo aja...” kata JongHyun melempar bantal ke MinHo.
“JongHyun hyung aja...” kata MinHo balas melempar bantal.
“MinHo aja...” kata JongHyun sambil memukul MinHo dengan bantal.
“JongHyun hyung aja...” kata MinHo membalas pukulan JongHyun dengan bantal
juga.
“MinHo aja...” kata JongHyun mengambil majalah bolanya MinHo.
“JongHyun hyung aja...” kata MinHo sambil menarik majalah bolanya dari JongHyun.
“MinHo aja...” kata JongHyun sambil melepas majalah bolanya MinHo.
“JongHyun hyung aja...” kata MinHo sambil mendekap majalah bolanya.
“Stop, stop, stop!!! Stop it !! Kalian ini berantem terus sih. Nanti ini FF
isinya cuma debat kalian doang lagi. Appa kan juga mau tetep eksis! Ya udah
kalo gitu appa aja yang bukain pintu...” kata HeeChul beranjak dari tempat
duduknya dan berjalan ke arah pintu.
“Nuguseyo??” tanya HeeChul saat melihat seorang namja berpakaian rapi
berdiri di depan pintu.
“Benarkah ini keluarga dari Kim HeeChul?” tanya namja itu.
“Ne, benar. Nuguseyo?” tanya HeeChul bingung.
“Saya Kim Keybum! Pengawal setia dari keluarga Yang Mulia LeeTeuk...” kata
namja itu sambil tersenyum datar.
“Yang Mulia LeeTeuk?? Orang yang terkaya di negeri ini kan?? Emang ada
keperluan apa?” kata HeeChul terkejut.
“Lusa nanti, keluarga Yang Mulia LeeTeuk akan mengadakan pesta dansa buat
mencari pasangannya Putri SooYoung...” kata Key dengan tenang.
“Mwo?? Jeongmal? Aku gak percaya... Kyaaa....!!” teriak HeeChul ga jelas.
“Ini undangannya. Kalo gitu saya permisi dulu karena masih banyak undangan
yang belum saya antar” kata Key membungkukkan badannya dan pergi meninggalkan
kediaman HeeChul.
“Anak-anak~ku, kita dapat undangan pesta dansa dari kediaman Yang Mulia LeeTeuk.
Bangsawan yang terkaya di negeri ini lho! Kalian harus tampil dengan tampan dan
gagah di pesta dansa itu biar Putri SooYoung bisa memilih satu dari kalian
untuk menjadi pasangannya...”
“Mwo? Putri yang tercantik di negeri ini kan?” kata JongHyun terkejut.
“Yang imut itu kan? Dia pasti akan memilihku. Aku kan si Flaming Charisma.
Banyak sekali yeoja yang menyukaiku...” kata MinHo dengan gaya coolnya. *bener MinHo,
banyak yang menyukaimu kok, termasuk aku... hehehe...*
“Hah? Dia pasti akan memilihku! Aku kan si Bling Bling... Dia pasti akan
terpesona kepadaku” kata JongHyun sambil menge’wink’an matanya. Cring...
“Sudah... Sudah,,, Yang pasti, dia pasti akan memilih satu dari kalian
berdua. Jadi, sekarang kita pergi ke kota untuk membeli baju yang elegan untuk
kalian berdua, O-Key...” kata HeeChul sambil merangkul kedua anaknya. Lalu
mereka pergi ke kota untuk membeli baju.
Sementara itu Cinderennew hanya duduk di bawah pohon belakang rumahnya. Dia
merenung sambil mengelus ayam kesayangannya. TaeMin, itulah nama ayam itu
*dikerubutin TaeMints*.
“TaeMin, apa aku bisa dateng ke pesta dansa itu? Aku pengen banget dateng
kesana. Aku ingin bertemu dengan Putri SooYoung lagi. Kamu tau kan karena kamu
lah, waktu itu aku bisa bertemu dengannya” kata Cinderennew sambil mengelus
kepala TaeMin.
~Flashback~
1 tahun yang lalu, waktu Cinderennew berumur 24 tahun.
“TaeMin... TaeMin... Kamu dimana??” kata Cinderennew celinguk-celinguk di
pinggir sungai.
“Annyeonghaseo... Kamu sedang apa? Choneun SooYoung imnida...” kata
SooYoung sambil tersenyum manis.
“Choneun Cinderennew imnida... Aku lagi nyari TaeMin... Apa kamu
melihatnya?” tanya Cinderennew yang masih celingak-celinguk.
“Ahh... aku tidak melihat siapapun daritadi. Oh ya, apa kamu ingin ikut
makan siang bersamaku?” tanya SooYoung menatap Cinderennew dengan imut.
Cinderennew hanya menganggukkan kepalanya karena daritadi pagi dia belum
sarapan gara-gara sarapannya direbut sama JongHyun dan MinHo.
“Kajja~...” kata SooYoung sambil menarik pergelangan tangan Cinderennew.
Cinderennew hanya tersipu malu. SooYoung membawa Cinderennew ke tenda tempat ia
menginap. *ceritanya Putri Sooyoung ini lagi kemah-kemahan di pinggir sungai*
“SiWon ahjussi...” teriak SooYoung memanggil seorang ahjussi yang sedang
barbeque~an. Ahujssi itu langsung menoleh kearahku dan menatap heran.
“Putri SooYoung, siapa dia? Mungut dimana?” tanya SiWon ahjussi sambil
membalik steak daging ayam.
“Ahh... ahjussi... Aku ketemu dia di pinggir sungai. Tadi dia lagi
kebingungan, terus aku ajak aja dia kesini buat makan siang bareng kita...”
kata SooYoung sambil tersenyum manis.
“Ouwh... A-Yo, A-Yo. Oh ya, tadi aku habis berburu lho, trus dapat seekor
ayam yang bagus. Tunggu ya, sebentar lagi steak ayamnya matang...” kata SiWon
sambil mengipas-ngipas steak ayam. *Mmm... baunya sampe kesini... #abaikan*
“Wuah, steak ayam! Pasti enak deh!” kata Cinderennew sambil mengelus
perutnya karena laper. *author juga laper nih, hehehe...*
Tak berapa lama kemudian, steak ayam pun terhidang di atas meja lipat
berwarna putih. Steak ayam pun terlihat begitu menggoda setelah diolesi madu.
Mmm...
“A-Yo, Cinderennew... Makan yang lahap ya!” kata SooYoung sambil menaruh
potongan steak ayam ke piring Cinderennew. Cinderennew hanya mengangguk sambil
menyantap steak ayam itu dengan lahap.
“Mmm, Cinderennew... Kau masih mencari temanmu itu... TaeMin ya namanya...”
kata SooYoung sambil meneguk segelas es jeruk.
“TaeMin itu bukan temanku, tapi dia itu seekor ayam, hewan
peliharaanku....” kata Cinderennew dengan santai.
Glek...!
SooYoung dan Cinderennew saling bertatapan. Cinderennew langsung menatap
steak ayam yang dia makan.
“SooYoung, tadi ahjussi~mu bilang kalau dia dapat ayam ini saat berburu
kan? Jangan-jangan...”
“Ahjussi... Ahjussi...” teriak SooYoung. SiWon ahjussi pun datang dengan
kilat.
“Ahjussi, apa benar ahjussi tadi dapet ayam saat berburu tadi?” kata
Cinderennew dengan terbatu bata. SiWon hanya menganggukkan kepalanya. Melihat
itu, Cinderennew langsung terdiam lemas. SooYoung hanya menatap iba ke
Cinderennew. SiWon ahjussi hanya menatap heran ke namja yang terdiam lemas itu.
Piyek... piyek...piyek...
Terdengar suara anak ayam dari belakang kaki Cinderennew. Cinderennew
langsung menoleh kearah suara itu.
“TaeMin...!” teriak Cinderennew sambil memegang TaeMin dengan tangan
kirinya dan mendekap anak ayam itu. SooYoung dan SiWon ahjussi langsung menoleh
kearah Cinderennew.
“Kalo itu ayamnya Cinderennew, berarti ayam ini ayam siapa, ahjussi?” tanya
SooYoung bingung sambil menunjuk steak ayam yang tinggal setengah.
“Tadi aku emang berburu, trus dapet seekor anak ayam. Tapi karena masih
kecil, jadi aku bermaksud ingin memelihara anak ayam itu dulu. Steak ayam yang
tadi kalian makan itu, aku beli di warungnya DongHae” kata SiWon panjang kali
lebar. *Luas persegi panjang dong...*
“Emang DongHae ahjumma jualan ayam? Bukannya cuma jualan ikan?” tanya
SooYoung bingung (lagi).
“Yeeh, Putri SooYoung gak update sih. Karena laut sering pasang jadinya DongHae
beralih profesi jadi tukang daging ayam”
Cinderennew dan SooYoung hanya bertatapan, tanda gak ngerti.
~Flashback end~
Malam harinya.....
“Cinderennew.....!!!!” teriak HeeChul dari dalam kamarnya. Cinderennew
langsung berlari kearah sumber suara.
“Ada apa, appa??” kata Cinderennew ngos-ngosan.
“Bersihkan sisirku, dong” kata HeeChul sambil menyerahkan selusin sisir ke
Cinderennew. *banyak amat!*
“Appa, sisir-sisir ini kan masih bagus, kenapa harus dibersihkan?” tanya
Cinderennew bingung.
“Karena aku bingung harus menyuruhmu apalagi malam ini. Jadi aku nyuruh
kamu buat bersihin sisir-sisir itu aja. Daripada kamu gak ada kerjaan, ya kan?”
kata HeeChul merapikan poni rambutnya. *Author : (gubrak) Ada-ada aja sih
tingkahnya si HeeChul oppa # HeeChul : kan author sendiri yang nulis ceritanya,
aku sih ngikut aja # Author : disuruh nyebur sungai, mau? # HeeChul : entar
basah dong?! # Cinderennew : Lanjutin ceritanya dong! * <=== abaikan*
Akhirnya Cinderennew berjalan kearah dapur dengan langkah yang malas untuk mencuci
selusin sisir itu.
Siang harinya.....
“Appa... Undangan Pesta Dansanya jam berapa sih?” kata JongHyun memencet
tombol remote tv mencari channel yang bagus.
“Jam 19.00...” kata HeeChul sambil duduk di sofa.
“Pakaiannya yang kemarin udah siap kan?” tanya MinHo sambil memencet tombol
stik Psnya.
“Udah, tuh ada di lemari kalian masing-masing...” kata HeeChul sambil
membuat puisi. *pasti buat aq # dikerubutin petals*
“Ok dech, appa!” kata JongHyun dan MinHo berbarengan.
Sore harinya.....
“Appa, cepetan!” kata MinHo sambil mengenakan jas hitamnya.
“Ne, ne, tunggu dulu...” kata HeeChul sambil merapikan poninya. *poni mulu
kayaknya...*
“Appa, bolehkah aku ikut ke Pesta Dansa itu?” kata Cinderennew sambil
tersenyum.
“Aniyo... Kau ingin mengenakan apa ke Pesta Dansa itu. Bajumu kan udah
lusuh-lusuh semua... Tak sudi aku...” kata HeeChul sambil mengalihkan
pandangannya. Cinderennew hanya menundukkan kepalanya dan berjalan ke tempat
biasa, dibawah pohon belakang rumah.
Cinderennew menghempaskan tubuhnya untuk bersandar di bawah pohon itu
sambil mengelus-elus TaeMin (anak ayam yang udah jadi ayam jago). Menatap si
langit sore yang mulai meredup seakan ingin mengganti shiftnya dengan si langit
malam. Terdengar suara deruman mobil yang menandakan HeeChul, MinHo dan JongHyun
sudah berangkat menuju kediaman Yang Mulia LeeTeuk.
“TaeMin, apa aku bisa datang ke Pesta Dansa itu? Aku ingin sekali tapi...”
“Tapi apa?” kata suara yang entah datang darimana. Cinderennew hanya
celingak-celinguk, tapi tidak ada seorangpun yang ada disini selain dirinya.
“Hahahahaha....”
“Siapa kamu? Kenapa kamu tertawa ala Bonamana?” tanya Cinderennew
ketakutan. Tiba-tiba muncul seorang yeoja bersayap putih dihadapannya.
“Annyeonghaseyo, Cinderennew” kata yeoja sambil tersenyum lembut.
“Annyeonghaseyo... Nuguseyo? Kok kamu kayak peri ya?” tanya Cinderennew
polos.
Gubrak!!!
Yeoja bersayap itu jatuh sesaat dan langsung bangun lagi.
“Aku memang peri tau! Joneun Victoria Fairy imnida... Tugasku menolong
orang yang sedang kesusahan sepertimu...”
“Aku?”
“Ya, memang siapa lagi yang ada disini selain kamyu dan akyu?”
“Hehehe...” kata Cinderennew cengengesan sambil mengusap belakang lehernya.
“Kau ingin pergi ke Pesta Dansa kan?”
“Ne, bagaimana kau tahu? Keturunan sukun ya?”
“Sukun?? Dukun kalee... Aku ini kan peri. Jadi aku tahu permasalahanmu,
gitchu??” *gaul amat nie peri...*
“Ouwh... ya, aku memang ingin dateng ke Pesta Dansa itu... Tapi...”
“Nggak ada tapi-tapian... Everything
is possible... Tolong bawakan timun suri dan seekor ayam” kata Peri itu
sambil mengelus-elus rambutnya.
“Buat apaan? Biasanya kalo di cerita Cinderella, perinya itu minta sebuah
labu dan beberapa ekor tikus?”
“Huh... itu kan ceritanya si Cinderella. Ini kan ceritanya Cinderennew.
Pasti beda dong... Memangnya kau mau aku pakaian sebuah gaun, eoh?” kata Peri
itu mendengus pelan. Cinderennew langsung menggelengkan kepalanya dan pergi
kedapur buat ngambil timun suri. Setelah beberapa lama, akhirnya timun suri dan
seekor ayam sudah tersedia di depan wajah Peri(?), eh, maksudnya di depannya
Peri.
“Mau dijadiin apa itu timun suri dan ayamnya?” tanya Cinderennew menatap
ayamnya yang berkokok.
Cling ciriring cling cling cling......
Si Peri merubah timun suri menjadi sebuah mobil limosin berwarna putih
mulus(?) *kayak mobil di MV 2PM – Hands Up* dan seekor ayam tadi berubah menjadi
sesosok namja yang tampan dan keren sambil ngedance RDD. Cinderennew hanya
mengangakan mulutnya, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. *awas ada nyamuk
masuk...wkwkwkey...*
“Nah, sudah siap! Cepat kau berangkat!” kata Peri sambil mendorong
Cinderennew masuk kedalam mobil.
“Peri.... Bajuku belum kau ubah...” kata Cinderennew dengan tampang yang
unyu banget. *melting*
“Ya ampyun... sebentar ya, chyin... Close
your eyes...”
Cling ciriring cling cling cling......
Penampilan Cinderennew pun berubah menjadi lebih keren. Setelan jas serba
putih dan celana panjang putih membuat Cinderennew sangat keren. *Kyaaaa...!*
Tak lupa dengan sepatunya yang berkilau seperti berlian sangat serasi
dengan setelan Cinderennew yang serba putih.
“Nah, sekarang saatnya kamu berangkat... Capcus, chyin...” kata Peri
mendorong Cinderennew lagi ke dalam mobil limosin putih. “Oh ya, Cinderennew
kamu harus ingat ya! Sebelum jam dua belas teng tong teng tong, kamu harus udah
balik lagi ke rumahmu. Kalau nggak, semua yang ku sihir tadi akan kembali
menjadi semula kala...”
“Baiklah, Peri! Aku sudah mencatatnya di buku catatannya si Boy! Annyeong,
Peri...!” kata Cinderennew sambil melambaikan tanganya dengan saputangan.
“Annyeong!” kata Peri itu sebelum menghilang.
@Rumah Bangsawan Park
“SooYoung~ah, kau sudah menemukan namja yang kau sukai di ruang dansa ini?”
tanya Dara, eomma~nya SooYoung.
“Belum, eomma... Belum ada yang memikat hatiku...”
“Ya sudah... Kau lihat-lihat saja dulu, mungkin namja itu nyempil(?)
disudut ruang dansa atau dia belum datang...” kata LeeTeuk, appa~nya SooYoung.
“Ne, appa... Ne, eomma...” kata SooYoung berjalan berkeliling-keliling
ruang dansa, hendak melihat namja yang dia cari. Ya, dia mencari Cinderennew.
Tak berapa lama kemudian, mobil limosin putih mulus(?) berhenti di depan
rumah bangsawan park. Setelah si sopir membukakan pintunya dan Cinderennew
turun dari mobil, Cinderennew memasuki ruang dansa dengan langkah yang elegan
dan menawan para penjahat, eh, maksudnya menawan para tamu yang ada disitu
termasuk HeeChul dan kedua namdosaeng tirinya. Semua ternganga saat melihat
Cinderennew.
“Appa, dia seperti Cinderennew... Hanya dia terlihat lebih bersih dan lebih
keren dari Cinderennew...” bisik JongHyun ke appanya. HeeChul pun memandang
namja itu dengan sinis.
Cinderennew langsung berjalan di ruang dansa dan menghampiri SooYoung yang
masih muter-muter di ruang dansa.
“SooYoung~ah, apa kau masih mengenalku?” tanya Cinderennew dengan sopan.
“Cinderennew~ah, aku kira kamu nggak dateng... A-Yo, ikut aku!” kata
SooYoung menggandeng Cinderennew menuju orangtuanya SooYoung.
“Eomma... Appa... Ini namja yang memikat hatiku!” kata SooYoung dengan riang
gembira. Cinderennew pun kaget mendengar kata-kata SooYoung.
“Jeongmalyo?? Kapan kalian akan tunangan? Atau kalian akan langsung
menikah?” tanya Yang Mulia LeeTeuk.
“Langsung menikah aja ya, Cinderennew??” tanya SooYoung. Cinderennew
langsung menganggukkan kepalanya.
HeeChul, JongHyun dan MinHo hanya terperangah mendengar perkataan SooYoung.
“Benarkah dia Cinderennew? Bagaimana kalau nanti kita dituntut, appa?”
tanya MinHo sambil menarik-narik jas HeeChul.
“Ne, eotteoke, appa?” kata JongHyun sambil menarik-narik jas HeeChul juga.
“Appa juga bingung... Kita harus minta maaf sama Cinderennew. Semoga aja
dia mau memaafkan kita...” kata HeeChul sambil merangkul kedua anaknya.
Sebulan kemudian, Cinderennew dan SooYoung menikah. Cinderennew pun sudah
memaafkan HeeChul, JongHyun dan MinHo atas tindakan tidak menyenangkan(?).
JongHyun dan MinHo mendapatkan pasangan juga yaitu YoonA dan Seohyun. Mereka
adalah teman Sooyoung dari kecil. Eommanya Cinderennew pun sudah kembali dari
luar kota. Perayaan pernikahan kedua insan itu berlangsung dengan meriah. Oh ya
TaeMin juga mendapatkan pasangan, lho! Yaitu ayam betina kerajaan... hehehe...
-: tHe eNd :-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar