Jumat, April 20, 2012

TSoL : Pengamen Angkutan Umum


Pengamen atau istilah kerennya adalah musisi jalanan, sering kita jumpai di wilayah perkotaan bahkan pedesaan. Mulai dari anak-anak kecil sampai orang tua yang sudah lanjut usia. Cara mengamen mereka pun macam-macam. Ada yang menggunakan kecrekan, gitar, biola, gendang, harmonika dan pianika, bahkan ada yang hanya mengandalkan tepukan tangan tanpa alat apapun.

Pengamen selalu ada setiap waktu. Baik siang maupun malam mereka pasti selalu ada. Naik turun dari satu kendaraan umum ke kendaraan umum yang lainnya hanya untuk mendapatkan kepingan atau lembaran uang demi kehidupan mereka kedepannya. Tak peduli peluh keringat yang terus berceceran membasahi tubuh, mereka akan selalu berusaha.


Miris memang melihat ada anak-anak kecil yang mengamen di angkutan umum. Seharusnya mereka menikmati masa kecil mereka dengan cara selayaknya, bukan dengan cara seperti itu. Tapi terkadang saya juga merasa heran saat mengetahui bahwa terkadang masih ada orangtua yang malah menyuruh anaknya untuk mengamen. Ckckck...

Menurutku, penghasilan seorang pengamen itu tergantung nasib. Ada pengamen yang bernyanyi dan memainkan alat musik dengan baik, malah sedikit yang memberi uang. Tapi yang mengamen dengan cara *ehm* biasa saja malah banyak yang memberi uang. Aneh ya? Tapi itu sih tergantung dari orangnya yang mau ngasih.

Saya sendiri termasuk orang yang suka milih-milih waktu mau memberikan uang kepada pengamen. Jika pengamen itu mengamen dengan baik, saya baru memberikan uang. Tapi kalau biasa aja, saya mikir-mikir dahulu. Walaupun terkadang saya juga jarang memberikan uang walaupun yang mengamen itu bagus. Soalnya nggak punya uang. Hehehe...

Berbeda dengan ibu saya. Beliau selalu memberikan beberapa uang logamnya kepada setiap pengamen yang nangkring di pintu angkutan umum ataupun yang ada di dalam bis kota. Jadi, memang penghasilan pengamen tergantung penumpang tempat dia mengamen.

Oh ya, pernah ketemu sama pengamen yang sedikit kurang ajar nggak? Yang waktu habis selesai ngamen, penumpangnya nggak ada yang memberi uang, trus dia malah ngata-ngatain penumpangnya? Itu tuh contoh pengamen yang tidak baik. jangan dicontoh ya... *eh

Segitu dulu ya. Mungkin itu saja pendapatku tentang pengamen yang sering aku temui di angkutan umum. Sampai jumpa di cerita-cerita berikutnya. Annyeong!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar