Author : Hanifidiani LuvDubu
Genre : Sweetly Romance and Cruncy Friendship
Lenght : 2 of 2(end)
Main Cast:
> Song Rae In
> Han Min Ji a.k.a Choi Inthaminhonew Shawol
> Han Young Sub a.k.a Citty Cimmy Shineeworld
> Shin Hyo Bin a.k.a Vidy Virnanda Rachma
Support Cast :
> Choi Minho
> Kim Kibum a.k.a. Key
> Kim Jonghyun
> Lee Taemin
> EunRim ahjumma
Let’s read >>>>>
-Author PoV-
“Rae In~ah, gwaencanayo?” kata Min
Ji sambil memegang kedua bahu Rae In.
“Ne, gwaencana... Cuma nyeri sedikit nih. Gwaencana... Kalian gak usah
khawatir...” kata Rae In sambil tersenyum.
“Dasar yeoja ceroboh! Ajaib banget sih kamu, jatuh dari tangga tapi gak
kenapa-napa...” kata Young Sub sambil mengacak-acak rambut Rae In. Rae In hanya
nyengir seadanya.
“Sini, aku bantu kamu berdiri!” kata Hyo Bin sambil mengulurkan tangannya. Rae
In langsung memegang tangan Hyo Bin dan bangun dari lantai.
“Aouwh.... aduh..duh...duh...” kata Rae In sambil memegang pergelangan kaki
kirinya.
“Waeyo, Rae In~ah?” kata Key sambil memegang kaki Rae In.
“Sepertinya kakiku terkilir. Sakit banget. Aku gak bisa diri nih...”
“Panggil dokter... Panggil dokter...” kata Hyo Bin panik.
“Tenang-tenang... aku punya kenalan seorang dokter yang biasa menangani
masalah seperti ini... sebentar ya, aku telpon dulu...” kata Key sambil
menelpon seseorang. Sementara itu, Min Ji dan Hyo Bin memapah Rae In untuk
istirahat di salah satu kamar di lantai satu.
Satu jam kemudian.....
“Rae In~ah, dokternya udah dateng tuh... Aku keluar dulu ya! Mau baca
makalahnya...” kata Hyo Bin yang beranjak keluar kamar bersama Min Ji. Key dan Young
Sub juga ikut keluar dari kamar.
Saat semuanya pada keluar kamar, dokter itu masuk sambil menjinjing tas
dokternya.
-Author PoV end-
-Rae In PoV-
Kulihat seorang dokter masuk setelah teman-temanku keluar dari kamar. Aigo,
dokter itu tampan sekali!
Choi Minho! Itulah nama yang tertera di kartu pengenal dokter itu. Baru
kali ini aku ketemu dokter yang sekeren dia. Rasanya aku pernah melihatnya
sebelum ini, tapi dimana? Kapan?
“Annyeonghaseyo...” kata dokter itu dengan sopan.
“Annyeonghaseyo...” kataku sambil tersenyum manis.
“Bagian mana yang sakit?” katanya sambil menatapku.
“Itu...” kataku sambil menunjuk pergelangan kaki kiriku.
“Ouwh...” katanya sambil memeriksa kakiku. “Wah...” katanya sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Waeyo, dokter Choi? Apa separah itu, ya?” kataku penasaran.
“Ya, gak begitu parah tapi perlu perawatan. Mungkin selama dua minggu” kata
dokter itu sambil membalut pergelangan kaki kiriku dengan perban.
-Rae In PoV end-
-Minho PoV-
“Waeyo, dokter Choi? Apa separah itu, ya?” kata yeoja itu penasaran.
“Ya, gak begitu parah tapi perlu perawatan. Mungkin selama dua minggu”
kataku sambil membalut pergelangan kaki kirinya dengan perban.
“Dokter Choi, bolehkah aku bertanya?” kata yeoja itu menatapku. Aku hanya
mengangguk pelan.
“Apa aku pernah mengenal anda? Soalnya aku merasa tidak asing saat melihat
wajah dokter”
Deeg...
Jantungku seakan berhenti sementara saat mendengar perkataan yeoja itu.
“Aniyo, kita belum pernah bertemu sebelumnya” kataku sambil menoleh
kearahnya. Rae In hanya menganggukkan kepalanya.
“Nah, sudah selesai... Selama dua minggu kedepan, saya akan merawat anda.
Setelah selesai pekerjaan saya di rumah sakit, saya akan langsung kesini untuk
memantau keadaan anda”
“Ne, dokter Choi... Kamshahamnida...” katanya sambil tersenyum manis.
“Ne, cheonmaneyo... Kalo gitu, saya permisi dulu...” kataku sambil
membungkuk dan melangkah keluar kamar.
Tiga yeoja yang sedang menunggu diluar kamar langsung menghampiriku.
“Gimana, dokter? Gimana keadaannya?” kata Hyo Bin sambil menatapku dengan
cemas.
“Gak terlalu parah kok. Cuma harus perlu perawatan intensif selama dua
minggu. Key, aku balik ke rumah sakit dulu ya. Annyeong!”
Ku langkahkan kakiku ke arah mobil yang kuparkirkan di depan rumah ini. Ku
taruh tasku di sampingku. Ku nyalakan mesin mobil dan mulai menyusuri jalanan
yang ramai.
Rae In, my little angel, sekarang kau sudah menjadi yeoja yang cantik dan
imut. Tapi apakah kau sudah tidak mengenaliku lagi? Apa waktu selama tujuh
tahun itu membuatmu lupa padaku? Waeyo? Bahkan sampai saat ini pun aku masih
mengingatmu. Sakit hatiku saat kau sudah tidak mengenalku lagi. Rae In...
-Minho PoV end-
-Author PoV-
Seminggu kemudian.....
“Huh... panas banget sih...” kata Min Ji sambil mengipas-ngipas lehernya
dengan tangan.
“Ne, panas banget... Akibat pemanasan global nih...” kata Hyo Bin sambil
mengambil majalah buat kipasan.
“Panas-panas gini enaknya kita buat puding teh hijau yuk...” kata Young Sub
sambil menoleh kearah Key.
“Ne, jagiya... Kalian mau bantuin kita buat bikin puding teh hijau gak?”
kata Key menoleh kearah Min Ji dan Hyo Bin.
“Ne...” kata Min Ji dan Hyo Bin kompak. Mereka berempat langsung pergi ke
dapur.
Rae In sedang berlatih menggerakkan pergelangan kakinya di taman rumah
Young Sub. Rae In mencoba menggerakkan pergelangan kaki kirinya.
“Bagaimana? Masih sakit?” kata Minho menatap Rae In.
“Ne, dokter Choi... Udah baikan tapi... masih sakit...” kata Rae In sambil
tersenyum.
“Ok, sekarang kamu coba berjalan” kata Minho sambil membantu Rae In
berdiri. Rae In berjalan pelan sambil tertatih. Pelan-pelan dia melangkah.
Satu, dua, tiga langkah dia lakukan dengan baik. Empat, lima, enam langkah...
“Annyeonghaseo...” kata seseorang di depan rumah Young Sub. Rae In langsung
kehilangan keseimbangan dan jatuh, tapi Minho segera menangkap Rae In.
“Mianhaeyo, dokter Choi...”
“Ne, gwaencana...”
“Siapa sih tuh orang?” kata Rae In memakai tongkatnya dan berjalan ke depan
rumah. Dia melihat dua namja tersenyum manis padanya. Rae In terkejut ketika
melihat dua namja itu. Kenapa mereka bisa datang kesini?
“Jonghyun oppa... Taemin oppa... kenapa kalian bisa nyampe kesini?” kata Rae
In menghampiri dua namja itu.
“Kami ingin bertemu dengan yeojachingu kami... Aku tau alamat rumahnya
Young Sub dari Hyo Bin. Dia SMS alamatnya ke Taemin...” kata Jonghyun
menjelaskan.
“Rae In... Waeyo kakimu? Kok pake tongkat kayak gitu sih?” tanya Taemin
melihatku cemas. Begitu juga Jonghyun.
“Ne, gwaencana... Aku hanya jatuh dari tangga doang...”
“Dasar yeoja ceroboh...” kata Jonghyun sambil mengacak-acak rambutku.
“Oh ya, Min Ji sama Hyo Bin lagi di dapur. Lagi buat puding teh hijau sama
Young Sub dan Key”
“Key? Siapa dia?” tanya Taemin heran.
“Dia namjachingu-nya Young Sub. Aku panggilkan mereka dulu ya...” kataku sambil
melangkah masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju dapur. Minho mengikuti
langkahku dari belakang.
Sesampainya di dapur, kulihat Hyo Bin dan Min Ji sedang menuangkan puding
cair ke dalam cup-cup kecil. Young Sub sedang mencuci peralatan yang kotor dan Key
sedang merapikan dapur yang acak-acakan. Rae In dan Minho langsung menghampiri
Hyo Bin dan Min Ji.
“Hyo Bin~ah, Min Ji~yah... Jonghyun sama Taemin dateng kesini nih. Mereka
mau ketemu kalian. Mereka sekarang ada di luar...” kata Rae In sambil menepuk
pundak Hyo Bin dan Min Ji.
“Mwo? Benarkah? Rae In~ah... gantiin perkerjaan kami dulu ya. Aku mau
menemui Jonghyun...” kata Min Ji sambil memegang kedua pundak Rae In.
“Ne...” kata Rae In sambil menganggukkan kepalanya.
Hyo Bin dan Min Ji langsung melesat pergi meninggalkan dapur. Sedangkan Rae
In dan Minho menuangkan puding cair ke dalam cup-cup kecil. Setelah selesai
menuangkannya, Rae In dan Minho langsung memasukkan cup-cup kecil itu kedalam
lemari es. Young Sub dan Key juga membantu Rae In. Sambil menunggu pudingnya
mengeras, Rae In dan Young Sub pergi keruang tamu. Sedangkan Minho dan Key
pergi entah kemana.
“Minho, sepertinya kau menyukai Rae In, ya?” kata Key sambil duduk di taman
rumah Young Sub.
“Mwo? Emm... Mana mungkin aku menyukai pasienku sendiri?” kata Minho gugup.
“Tak usah kamu bohong padaku. Aku bisa melihatnya dari matamu. Tatapanmu
berbeda saat melihat Rae In”
“Ah... sudahlah Key! Aku mau balik dulu ke rumah sakit... salam buat yang
lain ya! Annyeong!” kata Minho langsung meninggalkan Key sendirian.
-Author PoV end-
-Rae In PoV-
Tiga minggu kemudian.....
Huft... besok aku sudah harus kembali ke Seoul. Rasanya baru kemarin, aku
sampai di tempat ini. Terlintas bayangan tentang dokter Choi di benakku.
~^Flashback^~
Dua minggu yang lalu, pergelangan kaki kiriku sudah sembuh. Aku dan dokter
Choi duduk di atas batu besar di taman rumah Young Sub.
“Rae In~ah sepertinya kakimu sudah sembuh...” kata dokter Choi sambil
mengecek pergelangan kaki kiriku.
“Ne, dokter Choi... sekarang aku bisa berjalan seperti biasa tanpa memakai
tongkat. Senangnya...” kataku sambil lompat2.
“Kalau begitu pekerjaanku sudah selesai untuk merawatmu”
Entah kenapa, perasaanku sesak saat dokter Choi mengucapkan perkataan itu.
Apa aku bisa bertemu dengannya lagi walaupun kakiku sudah sembuh? Dokter
Choi...
“Ne, kamshahamnida, dokter Choi... Kau sudah merawat ku selama dua minggu
ini... Kamshahamnida...” kataku sambil membungkuk. Rasanya ingin aku menangis
dengan perpisahan ini. Tapi air mataku tidak bisa menetes.
“Ne, cheonmaneyo...” kata dokter Choi sambil membungkuk sebentar dan pergi
meninggalkanku. Ingin aku bersamanya lebih lama lagi tapi... aku tidak ada
alasan untuk menahannya pergi.
~^Flashback end^~
“Rae In~ah, kau menyukainya, ya? Kenapa kau tidak bilang aja?” kata Young
Sub sambil merangkul pundakku. Aku hanya menggelengkan kepalaku dan sambil
berjalan ke kamar.
“Kau mau kemana?” tanya Young Sub.
“Aku mau ke kamar. Mau ngepackin barang-barang, soalnya kan besok kita
berangkat ke Seoul” kataku tanpa menoleh sambil menaiki tangga.
Sesampainya di kamar, aku langsung mengambil koper dan memasukkan
pakaian-pakaian dan barang-barang kepunyaanku kedalamnya. Setelah selesai
ngepackin barang-barang, aku langsung pergi ke dapur untuk ngambil minum
soalnya haus banget nih!
Di dapur, kulihat Min Ji dan Jonghyun sedang suap-suapan buah jeruk. Mesra
banget mereka!
Habis ngambil minum aku berjalan ke taman untuk menghirup udara segar. Di
taman, kulihat Taemin dan Hyo Bin sedang foto-foto diantara rimbunnya tanaman
bunga. Serasi sekali mereka!
Ya... Sejak tiga minggu yang lalu, Jonghyun dan Taemin ikut menginap di
rumah Young Sub. Mereka berdua menempati kamar di lantai satu.
Aku juga melihat Young Sub dan Key sedang asik melihat majalah tentang
kue-kuean sambil suap-suapan puding teh hijau. Asik sekali mereka!
Huft... sejauh mata memandang yang kulihat hanyalah pasangan yang sedang
bermesraan. Aku hanya duduk-duduk di ruang tamu sambil membaca majalah. Eun Rim
ahjumma datang menghampiriku.
“Rae In~ah, kamu tidak lagi sibuk kan?” tanya Eun Rim ahjumma.
“Aniyo, ahjumma.. Waeyo?” kataku sambil menaruh majalah di atas meja.
“Temani ahjumma ke supermarket yuk! Bahan2 untuk memasak sudah habis.
Sekalian kamu jalan2, daripada di rumah terus. Lagian besok kan kamu udah
pulang ke Seoul...”
“Ne, ahjumma...”
Benar juga kata Eun Rim ahjumma, daripada bengong sendirian mendingan
jalan-jalan. Bersama Eun Rim ahjumma, ku langkahkan kakiku menyusuri jalan
setapak.
“Ahjumma, supermarketnya masih jauh ya?”
“Sebentar lagi... Nah itu dia supermarketnya. Yang didepan jalan itu” kata
Eun Rim ahjumma sambil menunjuk supermarket yang berwarna biru, kuning dan
merah dengan lambang lebah.
Dengan semangat, aku berjalan lagi sampai ke depan supermarket itu.
“Ahjumma, aku di luar aja ya, soalnya aku gak beli apa-apa didalam” kataku
sambil melihat-lihat sekitar.
“Gwaencanayo?” tanya Eun Rim ahjumma menatapku cemas.
“Ne, gwaencana...” kataku sambil tersenyum supaya Eun Rim ahjumma tidak
cemas.
“Ya udah... Kamu jangan kemana-mana, nanti nyasar! Ahjumma cuma sebentar
kok, O-Key? ” kata Eun Rim ahjumma sambil membuka pintu supermarket. Aku hanya
mengangguk pelan. Aku langsung duduk di kursi dekat supermarket. Suasananya
sangat ramai disini. Tapi tidak seramai Seoul. Aku duduk termenung sambil
memainkan gantungan handphoneku yang berbentuk beruang kecil berwarna coklat
muda.
Huft... sudah setengah jam, aku menunggu disini. Langit mulai sedikit
mendung tapi belum menampakkan akan turun hujan. Aish... boneka beruangnya
lepas. Boneka beruangku menggelinding lumayan jauh. Aku langsung beranjak dari
tempat dudukku dan berusaha mengambil boneka itu. Ah... akhirnya ketangkap
juga! Ku dengar Eun Rim ahjumma teriak kepadaku.
“Rae In~ah, awasss.....!!!!!” kata Eun Rim ahjumma berlari kearahku.
Kudengar suara klakson yang begitu kencang dari arah kanan. Kulihat truk
berwarna oranye melaju kencang kearahku. Ternyata aku lagi ada di tengah jalan.
Eotteokhe? Tubuhku terasa kaku. Truk itu semakin dekat kearahku. Sekejap aku
tidak bisa mendengar suara-suara disekitarku. Eotteokhe? Aku hanya bisa menutup
mataku rapat-rapat sambil memohon agar kejadian ini gak terulang lagi. Aku
merasa ada seseorang mendekapku dan menarik tubuh ke pinggir jalan. Fuih... aku
selamat! Belum sempat kulihat wajah orang itu, aku langsung tidak sadarkan
diri.
_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_
“Oppa, apa benar kau ingin pindah ke Busan?” kata seorang yeoja manis yang
sedang duduk diayunan.
“Ne, my little angel. Besok, seusai upacara perpisahan di SMA, oppa akan
pindah ke Busan untuk kuliah kedokteran” kata seorang namja sambil mengelus
rambut yeoja itu.
“Bolehkah aku ikut dengan oppa? Kalau gak ada oppa, aku kesepian” kata
yeoja itu sambil menggembungkan pipinya yang chubby.
“Kamu masih kelas 2 SMP, jadi kamu gak bisa ikut dengan oppa. Kamu harus
selesaikan dulu sekolahmu. Oh ya, oppa punya ini untukmu” kata namja itu sambil
mengeluarkan boneka beruang kecil berwarna coklat dari saku celananya dan
memberikannya pada yeoja itu.
“Wah, ini untukku! Gomawo, oppa! Nampak seperti gantungan handphone ya?”
kata yeoja sambil memandang boneka beruang kecil.
“Ne, itu bisa jadi gantungan handphone. Nanti kalau kamu udah punya handphone,
kamu bisa pakaikan gantungan itu ke handphone kamu”
Yeoja itu hanya tersenyum manis. Namja itu pun langsung mengajak yeoja itu
pulang karena hari sudah mulai malam.
_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_
“Minho oppa...” kataku pelan dan terbangun dari mimpiku. Kejadian masa lalu
yang telah terlupakan olehku. Sambil memegang kepalaku, aku melihat sekitarku,
kayaknya aku lagi di kamar rumahnya Young Sub.
“Kalian semua... Rae In udah sadar...” kata Eun Rim ahjumma sambil berlari
keluar kamar. Dalam sekejab, teman2ku sudah berdiri mengelilingiku.
“Dimana Minho oppa?” kataku pelan. Teman-temanku langsung menatapku heran.
“Minho? Nuguseyo?” kata Jonghyun menatapku heran.
“Aku mau bertemu Minho oppa!” kataku tidak karuan.
“Rae In~ah, tenangkan dulu dirimu” kata Min Ji sambil memegang kedua
bahuku. Setelah diriku tenang, aku langsung menceritakan apa yang terjadi
kepada teman-temanku.
Dulu aku dan Minho oppa adalah tetangga dekat. Rumah kami bersampingan.
Rumah Minho adalah rumah yang sekarang ditempati oleh Onew oppa. Umurku dengan
Minho oppa berbeda empat tahun. Setiap hari kami selalu bermain bersama. Sampai
suatu hari, saat aku kelas 2 SMP, Minho oppa pamit padaku karena dia akan
pindah ke Busan.
Sekejap suasana sekitar menjadi sunyi. Min Ji hanya mengelus rambutku dengan
lembut.
“Aku akan mengantarmu ke rumah sakit untuk bertemu Minho” kata Key memecah
kesunyian. Aku hanya mengangguk pelan sambil tersenyum. Aku, Key dan Young Sub
bergegas pergi ke rumah sakit dengan mobilnya Young Sub.
-Rae In PoV end-
-Author PoV-
Sesampainya di rumah sakit, Key langsung berjalan menyusuri lorong rumah
sakit menuju ruangan Minho di ruang 501. Rae In dan Young Sub mengikuti Key
dari belakang. Tak lama mereka berjalan, akhirnya mereka sampai juga. Ruang
501. Itulah papan nama yang tertempel di pintu itu.
“Minho.. Minho...” kata Key sambil mengetuk-mengetuk pintu. Tak ada jawaban
dari dalam. Key pun langsung mengetuk pintu itu lagi sampai berkali-kali tapi
tetap saja tidak ada jawaban.
Key langsung bertanya pada perawat yang kebetulan lewat di depan kami.
“Suster Hyo Ra, apakah kamu tahu dokter Choi ada dimana? Daritadi ku ketuk
pintu ruangannya, tapi tidak ada jawaban” kata Key sambil menatap perawat itu.
“Dokter Kim, setahu saya dokter Choi dipindah tugaskan seminggu yang lalu”
“Kemana?” kata Rae In penasaran.
“Denger-denger sih, katanya ke Jepang. Saya permisi dulu ya...” kata
perawat itu meninggalkan Rae In yang masih shock mendengar perkataan perawat
itu.
“Ke Jepang? Waeyo? Saat itu aku gak ngenalin dia. Waeyo? Saat aku sudah
mengingatnya lagi, kau pergi oppa. Waeyo?” kata Rae In sambil menyenderkan
tubuhnya ke tembok. Air matanya mulai bercucuran. Melihat hal itu, Young Sub
langsung memeluk Rae In. Key hanya menatap Rae In dengan wajah yang sedih.
Keesokkan harinya.....
“Saatnya kita berangkat ke Seoul...!” kata Jonghyun sambil memasukkan
kopernya kedalam mobilnya Min Ji.
“Oppa, kau semangat sekali !” kata Min Ji sambil merangkul Jonghyun.
Jonghyun hanya mengangguk dan mencium kening Min Ji.
“Jagiya, sini kopermu aku masukkan ke mobil” kata Jonghyun sambil
mengangkat kopernya Min Ji. Min Ji hanya tersenyum manis.
“Oppa, masukkan koperku dong!” kata Hyo Bin sambil menarik-narik baju
Taemin.
“Ne, jagiya. Sini kopermu!” kata Taemin sambil mengangkat koper Hyo Bin dan
mencium pipi kanan Hyo Bin.
“Oppa...” kata Hyo Bin yang wajahnya mulai memerah.
Setelah Rae In membawa kopernya ke arah mobil Young Sub.
“Sini aku bawakan koper-kopermu” kata Key langsung mengambil koper dari
tangan Rae In dan memasukkan koper itu ke bagasi mobil Young Sub.
“Gomawo, Key...” kata Rae In sambil tersenyum. Key pun membalas senyum Rae
In.
“Oppa, kok kopernya Rae In doang yang dibawain! Koperku juga dong!” kata
Young Sub sambil menarik-narik tangan Key.
“Jagiya... Kopermu kan sudah aku masukkin barusan ke bagasi mobil kamu...
Gimana sih?” kata Key sambil mengacak2 rambut Young Sub. Yung Sub hanya
cengengesan.
“Semuanya udah siap?” kata Taemin dengan lantang.
“Ready...” kata Jonghyun tidak kalah lantangnya dari suara Taemin.
“Oppa, aku berangkat dulu ya. Bye!” kata Young Sub sambil masuk kedalam
mobil.
“Jagiya, kalau udah nyampe Seoul, langsung telpon aku ya?” kata Key sambil
mengecup kedua pipi Young Sub. Young Sub hanya menganggukkan kepalanya.
“Seoul, kami datang...” kata Jonghyun sambil menjalankan mobilnya.
Jonghyun semobil sama Min Ji. Taemin semobil sama Hyo Bin. Young Sub
semobil sama Rae In.
Seminggu kemudian...
“Yeiy, makalah kita dapat nilai terbaik!” kata Min Ji sambil melompat
kegirangan.
Young Sub, Hyo Bin dan Rae In hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat
tingkah teman mereka yang satu ini.
“Hey, kalian! Kalian gak seneng apa kita dapat nilai terbaik? A-Yo,
lompat-lompat kayak aku” kata Min Ji sambil menarik tangan Rae In.
“Ne, ne, aku akan lompat-lompat sepertimu” kata Rae In sambil lompat-lompatan
seperti Min Ji. Akhirnya Min Ji dan Rae In lompat-lompatan bersama.
“Aouw...” kata Rae In meringis kesakitan.
“Waeyo?” kata Min Ji sambil menghentikan lompatannya.
“Sepertinya pergelangan kaki kiriku sakit lagi... rasanya nyeri banget!”
kata Rae In sambil memegang pergelangan kaki kirinya.
“Bawa Rae In ke mobilku. Kita ke rumah sakit sekarang!” kata Min Ji sambil
mengangkat Rae In dibantu sama Hyo Bin.
Sekarang Rae In sedang duduk di kasur rumah sakit di kamar perawatan.
“Rae In~ah, tunggu sebentar ya! Perawatnya lagi manggil dokternya. Tunggu
ya!” kata Young Sub sambil mengelus rambut Rae In.
Tak berapa lama kemudian, ada seorang dokter yang masuk ke kamar perawatan.
Rae In hanya terdiam melihat dokter itu. Dokter tampan yang ia rindukan. Choi
Minho!
“Kami keluar dulu ya...” kata Hyo Bin langsung beranjak pergi bersama Young
Sub dan Min Ji.
“Annyeonghaseyo...” kata Minho sambil membungkukkan sedikit badannya.
“A... annye... annyeong...ha...seyo...” kata Rae In terbata-bata.
“Apa yang sakit? Pergelangan kaki kirimu lagi?” kata Minho sambil memegang
kaki Rae In.
“Ne, dokter Choi... tapi...” kata Rae In sambil menundukkan kepalanya.
“Tapi apa?” tanya Minho heran
“Tapi... lebih sakit... hatiku ini... Apa bisa kau sembuhkan juga?” kata Rae
In yang masih tidak percaya bisa bertemu Minho lagi.
“Mwo?” kata Minho tambah heran.
“Oppa... Bogosippoyo... Jeongmal bogosippoyo...” kata Rae In sambil
meneteskan air matanya.
“Rae In~ah... Kau ingat padaku lagi?”. Rae In hanya menganggukkan
kepalanya. Minho langsung memeluk Rae In.
“Aku kira kamu sudah melupakanku, my little angel...”
“Mianhaeyo, oppa... Saat lulus SMA, aku sempat hilang ingatan karena aku
ditabrak mobil. Memoriku semua tentang oppa, hilang. Jadi, saat oppa merawatku
waktu itu, aku sama sekali tidak ingat sama oppa. Mianhaeyo, oppa...”
“Ne, gwaencana, my little angel... Yang penting kamu udah ingat lagi sama
oppa”
“Tapi bukannya oppa dipindah tugaskan ke Jepang?” kata Rae In heran. Minho
melepas pelukannya dan menatap Rae In.
“Kata siapa?”
“Kata perawat di rumah sakit Busan”
“Mungkin perawat itu salah informasi. Memang benar oppa ke Jepang tapi oppa
cuma ikut seminar para dokter aja disana. Sebenarnya oppa dipindah tugaskan ke
rumah sakit ini. Si Key juga dipindah tugaskan disini. Mungkin sekarang Key
sedang mengobrol sama Young Sub” kata Minho sambil menyeka air mata Rae In
“Jadi sekarang oppa tinggal di Seoul?” tanya Rae In penasaran. Minho hanya
menganggukkan kepalanya.
“My little angel... eh... bukan...bukan... My sweetheart angel,
saranghaeyo... Jeongmal saranghaeyo... maukah kamu menjadi yeojachingu-ku?”
kata Minho sambil memegang kedua tangan Rae In.
“Ne, my guardian angel... Na do Jeongmal saranghae...”
Minho langsung mencium kening Rae In dan memeluk Rae In. Hyo Bin dan Min Ji
hanya tersenyum melihat kejadian itu dari kaca bening yang ada di pintu.
“That’s enough, I’ve grown sick of you”
Those words sound like lies to me (They
must all be lies)
Just by looking at your eyes I can tell
I’m not going to waver any longer
Come back to me again (Come back to me)
Time will pass but I can’t forget you
No matter where you are, you are my best
place...
I’m probably the only guy good enough to
be by your side...
As long as you’ll always be by my side,
you’re my best place...
No other person by your side could love
you as much as I do...
Just stay by my side, You’ll always be my
lady...
My heart with yours together, crazy...
Just stay by my side, If you look only to
me, ok...
You and me together forever, crazy...
(Love drives us crazy)
I can’t forget all the memories of you
and me whilst we were together...
You’re right next to me, All the times we
spent in happiness...
And now, she speaks to me too
nonchalantly of our past stories (She says it so coldly)
Please I’m telling you, I can’t forget...
L to the O to the V to the E, As if
nothing had happened...
K to the I to the S to the S, I love you
only...
T to the E to the A to the R, Day by day
it’s hard to let go...
Oh my love...
I’m getting tired of this crazy love for
you...
Though I can’t shake off our memories...
My life has become meaningless...
There’s room for you to return...
(english translate SHINee – Best Place)
_*_*END*_*_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar