Minggu, Mei 13, 2012

FanFiction (SHINee) : My Lovely Doctor #Part1

Part 2(end) >

Author : Hanifidiani LuvDubu
Genre : Sweetly Romance and Cruncy Friendship
Lenght : 1 of 2
Main Cast:
> Song Rae In
> Han Min Ji a.k.a Choi Inthaminhonew Shawol
> Han Young Sub a.k.a Citty Cimmy Shineeworld
> Shin Hyo Bin a.k.a Vidy Virnanda Rachma

Support Cast :
> Choi Minho
> Kim Kibum a.k.a. Key
> Kim Jonghyun
> Lee Taemin
> EunRim ahjumma
> Lee Jinki a.k.a. Onew



Let’s read >>>>>



-Author PoV-

Hari ini adalah hari yang menyenangkan buat Rae In karena hari ini Rae In dan teman-temannya akan pergi ke Busan. Mereka pergi bukan buat tamasya lho, tapi mereka pergi ke Busan karena untuk riset penelitian mereka. Mereka akan melakukan penelitian tentang bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat di Busan. Teman-teman Rae In yang satu kelompok dalam riset penelitian adalah Han Min Ji, Han Young Sub dan Shin Hyo Bin.

“Rae In~ah, palli, palli! Masukin koper kamu ke mobil...”kata Min Ji berdiri di depan kap mobilnya sambil memainkan kunci mobil.
“Ne, Min Ji... Ngapain sih buru-buru banget? Hyo Bin sama Young Sub aja belum dateng” kata Rae In sambil memasukkan kopernya ke kursi belakang.
“Mwo? Kita udah telat tau... Kamu gak tau ya? Mereka nungguin kita di depan kampus...” kata Min Ji sambil membuka pintu depan mobil dan duduk di kursi depan, belakang setir.
“Ne, ne... aku kan gak tau. Lagian bawaannya kan banyak banget nih...” kata Rae In sambil duduk di kursi depan samping Min Ji.
“Lagian ngapain bawa banyak-banyak. Bawa dua koper gede lagi... Aku aja cuma bawa satu koper...”
“Iya sih kamu bawa satu koper, tapi kamu juga bawa dua tas gede kayak tas kemping... Lagian kita kan bakalan tinggal disana selama tiga bulan...”

Min Ji hanya nyengir mendengar perkataan Rae In. Min Ji langsung mengendarai mobil merahnya menuju kampus. Dua puluh menit berlalu, akhirnya mereka sampai di dekat taman kampus.

“Mana Young Sub dan Hyo Bin? Kok aku gak liat mobilnya Young Sub?” kata Rae In sambil celingak-celinguk memandang taman kampus yang sepi.
“Ne... ne... kok mereka gak ada ya? Aku telpon dulu Young Sub deh...” kata Min Ji sambil mencari kontak Young Sub di handphone.
“Yoboseyo... Aku sama Rae In udah nyampe nih, kamu dimana?... Mwo?... Aku ada di taman kampus... Taman kampus yang bagian barat... Mwo?... Ne, ara, ara!” kata Min Ji sambil menutup handphonenya.
“Rae In~ah, kita salah tempat. Mereka ada di taman kampus bagian timur” kata Min Ji nyengir sambil menggaruk-garuk kepalanya.

“Hai, Young Sub~ah... Hai, Hyo Bin~ah...” kata Rae In sambil melambaikan tangan.
“Aish, kalian lama sekali. Sudah setengah jam kami menunggu kalian” kata Young Sub sambil meneguk minuman kaleng.
“Yaudah, A-Yo, kita langsung berangkat ke Busan!” kata Hyo Bin masuk ke mobil Young Sub yang berwarna biru.

-Author PoV end-



-Rae In PoV-

Wah, akhirnya aku dan teman-temanku jadi juga pergi ke Busan. Walaupun niatnya buat riset penelitian, tapi menurutku sih ini sama aja kayak rekreasi. Hehehe...
Aku menyetel lagu SHINee – A-Yo di MP3 mobil Min Ji. Ku kencangkan volumenya supaya Min Ji tidak mengantuk saat menyetir mobil. Aku menyanyikan lagu ini dengan perasaan yang senang. Min Ji hanya mengeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkahku.
Lagu ini kuputar sampai tiga kali tapi aku tidak merasa bosan. Akhirnya Min Ji ikut menyanyi bersamaku. Mungkin karena dia ikut senang melihat tingkahku. Hahaha...

Aku merasa ada seseorang yang menggoyang-goyangkan badanku. Wuah...Ternyata aku tertidur. Ku buka mataku perlahan dan mengucek mataku dengan pelan. Kulihat sebuah rumah traditional Korea yang indah.

“Kita udah sampe nih... Kajja, bangun!” kata Min Ji membuka pintu mobil dan keluar sambil menghirup udara. Mungkin dia lelah setelah menyetir barusan.
“Ne...”

Aku pun keluar dari mobil dan menghirup udara juga sambil menggerak-gerakkan badanku yang pegal. Kulihat Young Sub dan Hyo Bin juga melakukan hal yang sama denganku.

-Rae In PoV end-



-Young Sub PoV-

Ah... akhirnya sampai juga di rumah lamaku. Sudah tiga tahun, aku meninggalkan rumah ini karena aku harus tinggal di Seoul untuk kuliah. Di rumah ini hanya ada ahjumma-ku saja soalnya appa dan eomma-ku pindah dan menetap di Macau karena urusan pekerjaan. Sejak kelas 6 SD, aku tinggal disini bersama Eun Rim ahjumma, dongsaeng-nya appa ku.

“Annyeong... Eun Rim ahjumma, aku pulang!” kataku celingak-celinguk melihat seisi ruangan yang sepi. Rumah ini tidak berubah sama sekali, hanya tamannya yang semakin berwarna-warni karena sepertinya ahjumma mulai menyukai taman yang berbunga. Biasanya kan tanaman bonsai terus.

“Annyeong...!” kata Min Ji, Rae In dan Hyo Bin berbarengan ketika memasuki ruang tamu.
“Huft... Sepertinya Eun Rim ahjumma sedang pergi. Oh, ya 1 orang, 1 kamar aja ya soalnya kamarnya kan ada delapan. Di lantai satu dan lantai dua, masing-masing ada empat kamar. Kita kamarnya nempatin yang dilantai dua, biar bisa liat pemandangan, ok?” kataku menatap 3 temanku yang masih melihat-lihat ruangan.
“Ini rumah apa penginapan? Kamarnya banyak banget. Oh ya, terus kamarnya yang mana?” tanya Hyo Bin sambil menguap.
“A-Yo, bawa bawaan kalian semua. Aku akan mengantarkan kalian semua ke kamar kalian” kataku seperti pelayan kamar yang ada di hotel-hotel.
Kulihat 3 temanku yang sedang kesusahan menggeret-geret koper menaiki tangga dalam keadaan mengantuk. Setelah mengundi untuk menentukan letak kamar, kami pun langsung tertidur pulas di kamar masing-masing.

-Young Sub PoV end-



-Hyo Bin PoV-

Wuah, pagi yang menyegarkan!

Aku, Min Ji dan Rae In bersiap-siap untuk lari pagi, sedangkan Young Sub lagi bantuin Eun Rim ahjumma menyiapkan makanan sekalian untuk melepas rindu setelah tiga tahun gak ketemu.

“Are you ready or not?” tanyaku kepada dua orang temanku yang lagi melakukan pemanasan kecil.
“Ready!” jawab mereka berdua dengan kompak.
“Let’s Go!”

Kami berlari mengelilingi daerah rumah Young Sub. Masih terdapat ladang yang menghampar luas. Kulihat beberapa orang sedang menyirami tanaman mereka dan beberapa sedang sibuk mencabuti rumput liar. Sungguh pemandangan yang jarang sekali dapat ku temui. Biasanya kan cuma liat gedung-gedung tinggi dan kendaraan bermotor yang berlalu lalang di jalanan.

“Heem, sejuk banget!” kata Rae In sambil menghirup nafas dalam-dalam.
“Heem, bener ya. Udaranya emang sejuk!” kata Min Ji mengikuti gerakan Rae In.
“Aduh...” kata Rae In kesakitan. Ternyata kakinya tersandung batu.
“Gwaencanayo?” tanyaku dan Min Ji khawatir.
“Ne, gwaencana. Cuma nyeri-nyeri sedikit. Hehehe...” kata Rae In sambil tersenyum.
“Dasar yeoja ceroboh!” kata Min Ji sambil membantu Rae In berdiri.

Setelah sejam kami berlari, akhirnya kami sampai juga di depan rumah Young Sub. Kulihat Young Sub sedang mengobrol dengan seorang namja.

“Young Sub~ah...!” kata kami bertiga berbarengan. Young Sub dan namja itu langsung menoleh ke arah kami.
“Kalian udah selesai larinya?” tanya Young Sub.
“Udahlah, gak liat nih keringet udah ngucur kayak air mancur” kata Min Ji sambil menyeka keringat yang ada di dahinya
“Yaudah, sini-sini... Kalian minum teh hijau buatanku... Enak, lho!” kata Young Sub sambil menyondorkan  tiga gelas ke arah kami.
“Oh ya, kenalkan. Ini temanku, namanya.....”
“Young Sub~ah, tolong bantu ahjumma sebentar”

Ucapan kata Young Sub terhenti saat Eun Rim ahjumma memanggil Young Sub. Young Sub dan namja itu langsung masuk ke dalam rumah menuju dapur.

-Hyo Bin PoV end-



-Min Ji PoV-

“Yah... Baru mau tau namanya tuh namja, eh si Young Sub udah dipanggil aja sama Eun Rim ahjumma...” kataku sambil meneguk teh hijau yang daritadi masih di anggurin.
“Hey, Min Ji~yah, waeyo? Kamu suka padanya? Ingat, kamu udah punya namjachingu. Baru jadian 5 bulan, udah mau ngegebet namja lain...” kata Rae In menasehatiku.
“Duh... Rae In~ah... Siapa sih yang mau ngegebet namja itu. Aku kan cuma mau tau namanya aja. Lagian siapa sih yang mau ngeduain oppaku, Jonghyun oppa!” kataku sambil senyum-senyum sendiri.
Jonghyun oppa, kamu lagi ngapain sekarang? Pogosippoyo, oppa... gak ketemu oppa sehari rasanya kayak sebulan...

Hello...Hello...

Handphoneku berdering menandakan kalau ada panggilan masuk. Wuah... ternyata Jonghyun oppa menelponku. Kebetulan banget.

“Yeoboseyo, oppa...”
“Jagiya, kamu lagi ngapain?” kata Jonghyun dengan suara parau.
“Aku habis lari pagi, oppa. Suara oppa kenapa? Baru bangun tidur ya?”
“Ne, jagiya. Aku baru bangun tidur. Bogosippoyo, jagiya...”
“Na do, oppa...”
“Ne, udah dulu ya. Aku mau berangkat ke kampus dulu. Annyeong, jagiya!”
“Annyeong, oppa!” kataku sambil menutup handphoneku.

Wah, Hyo Bin sama Rae In kemana? Aish, ternyata mereka pergi meninggalkanku sendirian. Huh... Ternyata mereka lagi foto-foto di taman samping rumah Young Sub. Aku pun menyusul mereka dan ikut foto-foto juga. Narsis, mode ON!

Setelah lelah foto-foto dengan berbagai gaya, aku duduk di atas rumput taman yang lembut.

“Hei, hei... lihat ! Young Sub sama namja itu deket banget ya... Jangan-jangan namja itu namjachingu-nya Young Sub lagi...” kataku sambil mencolek-colek bahu Hyo Bin dan Rae In.

Hyo Bin dan Rae In akhirnya melihat kearah yang aku lihat.

“Ne, sepertinya sih begitu!” kata Rae In dengan mantap.
“Ne, ne... Soalnya Young Sub kalo di kampus, ada namja yang ngedeketin dia aja, langsung dijutekin. Tapi dia malah ketawa-ketawa saat dekat dengan namja itu” kata Hyo Bin menyelidik kayak detektif.
“Hei, Rae In~ah, kalau Young Sub sudah punya namjachingu, kapan kamu mau punya namjachingu juga? Aku dan Hyo Bin kan juga udah punya. Ya gak, Hyo Bin~ah?” kataku menyenggol pundak ke Hyo Bin.
“Ne, kapan kamu mau punya namjachingu?” kata Hyo Bin menoleh kearah Rae In.
“Tau deh! Belum ada yang sreg. Lagian cinta kan gak bisa dipaksakan” kata Rae In mengeluyur pergi ke kamarnya sambil bersiul-siul. Aku dan Hyo Bin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Rae In.

“Hei... kalian masih disini? Cepat mandi dan ganti baju. Aku akan nunggu kalian di ruang makan. Oh ya, Rae In mana?” kata Young Sub dari belakang.
“Ah... Young Sub~ah, kau mengagetkanku saja. Rae In udah ke kamarnya duluan” kataku sambil berdiri.
“Ne, Young Sub~ah... Kau seperti eomma ku saja. Ngomong-ngomong, dia namjachingumu ya?” kata Hyo Bin menaik-turunkan alisnya sambil menunjuk namja yang masih membantu Eun Rim ahjumma.
“Ne, ne, dia namjachingu-mu ya?” kataku ikut-ikutan Hyo Bin.
“Ah, kalian ini... Sudah cepat sana mandi...” kata Young Sub sambil mendorong-dorong punggung aku dan Hyo Bin menuju kamar.

-Min Ji PoV end-



-Rae In PoV-

Kami memakan makanan yang sudah tersedia di atas meja. Makanan tradisional yang lezat. Makanan ini buatan Eun Rim ahjumma karena aku tau kalau Young Sub kan gak bisa masak. Kulihat namja itu terus memandangi Young Sub dengan tatapan yang lembut. Sepertinya namja ini menyukai Young Sub.

Setelah selesai makan, Young Sub memperkenalkan namja itu. Ternyata namanya Kim Ki Bum, tapi dia lebih suka di panggil Key. Key itu adalah dokter gigi di Rumah Sakit di daerah Busan. Key langsung pamit pulang setelah dapat telepon dari seseorang.

“Wuah, kapan kita mulai riset penelitiannya?” tanya Min Ji sambil membaca majalah yang ada di atas meja ruang tamu.
“Mulai besok aja! Sekarang kita menyiapkan bahan-bahan untuk riset penelitian. Kayak bikin pertanyaan-pertanyaan, siapin tape recorder buat merekam suara dan menyiapkan kamera untuk dokumentasi” kataku sambil membaca majalah juga.
“Ne, bener tuh kata Rae In. Oh ya, siapa aja yang bawa tape recorder sama kamera?” kata Young Sub sambil memakan cemilan yang ada di atas meja.
“Aku bawa tape recorder” kata Hyo Bin sambil mengangkat tangan kanannya.
“Aku bawa kamera” kata Min Ji yang masih asyik membaca majalah.
“Aku juga bawa kamera” kataku sambil menoleh kearah Min Ji.
“OkKey, sekarang yang bawa kamera, isi dulu baterainya sampai penuh. Truz cek kameranya, ada yang bermasalah apa gak. Dan buat yang bawa tape recorder, cek dulu tape recordernya, kasetnya udah ada belum truz tes dulu tape recordernya” kata Young Sub panjang lebar yang membuatku mengantuk.
“Kalian ngerti gak?” tanya Young Sub pada kami bertiga.
“Ne, eomma!!!” kataku, Hyo Bin dan Min Ji berbarengan. Young Sub hanya cemberut mendengar perkataan kami.

Aku langsung menaruh majalah yang tadi kubaca ke atas meja dan berjalan kearah kamarku untuk mengisi baterai kameraku. Sekalian ngecek masih bagus atau gak, soalnya udah enam bulan gak aku pakai.

Cause you are my sun, the moon...

Handphoneku berdering menandakan kalau ada panggilan masuk. Wuah... ternyata Onew oppa menelponku.

“Yeoboseyo, oppa...”
“Rae In~ah, waeyo telponku daritadi gak diangkat? Setelah panggilan ke enambelas, kamu baru menjawab panggilanku! Waeyo??” kata Onew dengan cepat.
“Mianhaeyo, oppa... Tadi handphonenya aku tinggal dikamar. Jadi, aku gak tau kalau oppa menelponku. Mianhaeyo oppa...”
“Ne, gwaencana... kamu lagi ngapain sekarang?” kata Onew dengan suara yang lembut.
“Aku lagi ngisi baterai kameraku, oppa... Oppa, lagi ngapain?” kataku sambil tidur-tiduran di kasur.
“Aku lagi sarapan... Gak ada kamu, sepi banget! Biasanya kan kamu selalu ngejailin aku”
“Bagus dong! Jadi, oppa bisa tenang”
“Tadinya sih gitu tapi gak ada kamu, rasanya ada yang hilang...”
“Aish, oppa... Gombal banget sih! Kebiasaan deh...”
“Ne, ne, mianhae... Ya udah, temanku udah dateng tuh. Annyeong!”
“Annyeong, oppa!” kataku sambil menutup telpon dari Onew oppa.

Oppa... oppa... selalu aja menanyakan keadaanku padahal dia bukan namjachingu-ku. Memang sih banyak yang ngira kalau Onew adalah namjachingu-ku. Tapi aku hanya menganggap Onew sebagai oppaku aja. Soalnya kata Onew, aku mirip dengan yeodongsaeng-nya yang meninggal lima tahun yang lalu.

Tiga tahun yang lalu, keluarganya Onew tinggal disebelah rumahku. Katanya sih pindahan rumah dari Incheon. Tadinya kukira, Onew itu orangnya sombong coz setiap aku lewat depan rumahnya, dia gak pernah nengok kearahku. Eh ternyata, setelah mengenalnya selama lima bulan, Onew itu orangnya humoris, baik dan ramah banget!

-Rae In PoV end-



-Author PoV-

Langit sore yang begitu indah. Berwarna keemasan menghiasi cakrawala. Kicauan burung-burung yang saling bersahutan dan semilir angin yang lembut menambah indahnya sore ini. Keempat yeoja ini sedang menikmati pemandangan sore hari dari beranda rumah Young Sub sambil minum teh hijau buatan Young Sub.

“Annyeong...” kata Key sambil tersenyum.
“Annyeong... ada apa, Key?” kata Young Sub sambil menyeruput sedikit teh hijaunya.
“Aku hanya ingin main aja”
“Ne, silahkan... Oh ya, kami ke dalam dulu ya mau ngecek kamera sama tape recorder” kata Hyo Bin sambil menggandeng tangan Min Ji dan Rae In meninggalkan Young Sub dan Key berduaan.
“Kalian...” kata Young Sub dengan wajah cemberut.


Malam hari, 21.00 Wks (Waktu Korea bagian Sana), di kamar Rae In.....
“Hey, Young Sub~ah... Waeyo kamu dari tadi senyum-senyum terus?” kata Rae In heran sambil membaca majalah yang tadi dibawa dari ruang tamu.
“Aku lagi seneng banget” kata Young Sub sambil memeluk guling.
“Seneng kenapa?” tanya Rae In heran (lagi). Young Sub pun menceritakan kejadian sore tadi.


~^Flashback^~

-Young Sub PoV-

Saat aku sedang menikmati pemandangan di sore hari, kulihat Key berjalan ke arahku.

“Annyeong...” sapa Key sambil tersenyum. Aigo... senyumnya manis banget!
“Annyeong... ada apa Key?” kataku sambil meminum teh hijauku.
“Aku hanya ingin main aja”
“Ne, silahkan... Oh ya, kami ke dalam dulu ya mw ngecek kamera sama tape recorder” kata Hyo Bin sambil menggandeng tangan Min Ji dan Rae In meninggalkanku dan Key berduaan.
“Kalian...” kataku dengan wajah cemberut.

Suasana menjadi canggung saat tiga yeoja itu meninggalkanku berduaan dengan Key. Kami jadi diam membisu.

“Young Sub~ah...” kata Key memulai pembicaraan.
“Ne?”
“Sudah tiga tahun, kita gak ketemu, kamu terlihat lebih manis...” kata Key menatapku. Aku hanya tersenyum. Jantungku berdebar-debar mendengar perkataan itu.
“Young Sub~ah, sudah lama aku menyukaimu... Sejak kau tinggal di Seoul, aku jadi sering memikirkanmu...” kata Key sambil menundukkan kepalanya. Duh... jantungku semakin berdebar-debar.
“Saranghaeyo, Young Sub~ah...” kata Key sambil memegang kedua bahuku. Sepertinya wajahku sudah memerah kayak udang rebus.
“Key oppa....” kataku sambil menatap matanya yang indah. Akhirnya aku bisa mengucapkan sepatah kata.
“Na do, Key oppa...”
“Young Sub~ah, maukah kau menjadi yeojachingu-ku?” kata Key berlutut di depanku sambil memegang kedua tanganku. Aigo... rasanya pengen terbang dengar pernyataan cinta dari Key. Aku langsung menganggukkan kepalaku sambil tersenyum manis. Key langsung memelukku dengan erat. Hangat dan membuatku nyaman.
“Gomawo, jagiya... Jeongmal saranghae yeongwonhi...” bisik Key di telingaku.

-Young Sub PoV end-

~^Flashback end^~


“Jadi, sekarang kau pacaran dengan dokter gigi itu?” kata Rae In menatap Young Sub dengan wajah yang penasaran. Young Sub hanya menganggukkan kepalanya dengan cepat.
“Sudah ketebak, ternyata Key itu namjachingu-mu” kata Min Ji yang masih asyik ber’SMS’an dengan Jonghyun.
“Ne, ternyata Key itu emang namjachingu-mu” kata Hyo Bin yang juga lagi asyik SMSan sama namjachingu-nya.
“Terserah kalian mau bilang apa, aku gak akan marah karena hari ini aku lagi senang. Oh ya, aku, Min Ji dan Hyo Bin kan udah punya namjachingu, kapan kau akan punya namjachingu?” kata Young Sub menoleh ke Rae In.
“Ne, kapan kau punya namjachingu?” kata Min Ji sambil menatap Rae In.
“Ne, kapan? Atau kau jadian saja dengan Onew?” kata Hyo Bin yang juga menatap Rae In.
“Ah..... ada apa sih dengan kalian? Nanti... Belum saatnya aja... Belum ada yang sreg di hatiku...” kata Rae In sambil menutup wajahnya dengan bantal. Rae In merasa seperti penjahat yang sedang di intrograsi sama polisi.
“Nanti kapan? Tipe namja-mu seperti apa sih? Sampai-sampai Dong Woon, namja ter-keren di kampus aja, kamu tolak...” kata Min Ji masih menatap Rae In.
“Ne, benar... si Kim Bum, cowok ter-populer di kampus juga kamu tolak pernyataan cintanya...” kata Hyo Bin menarik bantal yang menutupi wajah Rae In.
“Ne, ne... Bahkan si Jung Yunho, cowok ter-pintar dikampus juga kamu tolak... Rae In... Rae In...” kata Young Sub ikut nimbrung.
“Kalian gimana sih? Aku menolak pernyataan mereka semua juga karena ada alasannya. Pertama si Dong Woon, dia itu playboy kampus. Yeojachingu-nya bejibun! Kedua si Kim Bum, dia itu menyatakan cintanya karena dia ingin memperalatku untuk mendekati yeoja baru yang ada di kelasku, Kim So Eun. Truz, yang ketiga si Jung Yunho... Haduh, kalian tau gak sih? Dia menyatakan cintanya kepadaku karena dia lagi menghapal naskah drama. Kebetulan aku jadi lawan mainnya... Kalian ini ada-ada aja!” kata Rae In cemberut.
“Hehehe... kami kira kau tidak menyukai namja. Mianhaeyo...” kata Min Ji nyengir sambil mengacak-acak rambut Rae In.
“Ah sudah, sudah... Sekarang udah malem, mendingan kalian balik ke kamar masing-masing. Besok pagi kan kita akan melakukan riset penelitian” kata Rae In sambil mendorong punggung tiga chingu-nya dari belakang sampai di depan pintu kamar.
“Annyeonghi jumuseyo.....” kata Rae In tersenyum dan menutup pintu kamarnya.


Dua bulan kemudian, pagi hari di ruang makan.....

“Taaaraaa.... Kue brownies buatan aku dan Key... silahkan cicipi...” kata Young Sub sambil menyondorkan potongan brownies ke Min Ji, Hyo Bin dan Rae In.
“Ehmmm... enak!” kata tiga yeoja itu kompak.
“Benarkah? Wuah... oppa kue buatan kita berhasil” kata Young Sub memeluk Key.
“Ne, jagiya.....” kata Key sambil memeluk Young Sub dengan erat.
“Ehem...” kata tiga yeoja yang melihat Young Sub dan Key berpelukan. Young Sub dan Key langsung melepas pelukannya sambil cengengesan.
“Reflek...” kata Young Sub menggaruk kepalanya.
“Rae In, kamu lemes banget sih? Waeyo?” tanya Hyo Bin sambil memegang kening Rae In.
“Aniyo, gwaencana... Tadi malam aku kurang tidur”
“Oh ya, Rae In~ah... mana makalah hasil riset penelitian kita yang kamu edit kemarin?” tanya Min Ji sambil menyuap browniesnya.
“Ne, ada di kamar. Mau di liat sekarang?”
“Ne...” kata Young Sub dan Hyo Bin berbarengan.
“Tunggu sebentar ya...” kata Rae In langsung berjalan ke kamarnya. Setelah mengambil makalahnya, Rae In kembali keruang makan. Tapi saat menuruni tangga, tiba-tiba kepala Rae In terasa pusing.
“Duh, mataku kunang-kunang nih. Kurang darah kayaknya...” kata Rae In sambil memegang kepalanya. Penglihatannya jadi terganggu. Saat Rae In menuruni anak tangga, dia terpeleset dan jatuh dari tangga.
“Rae In~ah...!!!” teriak Young Sub yang melihat Rae In jatuh. Young Sub, Min Ji, Hyo Bin dan Key langsung berlari ke arah Rae In.

-Author PoV end-

TBC>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar