Senin, April 22, 2013

Resume BI2 : Penerapan Neuro-linguistic Programming (NLP) Dalam Pembelajaran Bahasa Untuk Membangun Karakter Siswa


Latar Belakang Penelitian
Pendidikan karakter pada saat ini menjadi bahan perbincangan secara luas. Telah banyak usaha yang dilakukan berbagai kalangan masyarakat untuk membangun karakter bangsa yang disinyalir sudah sangat rapuh. Berbagai kalangan berpendapat bahwa perlu adanya suatu usaha yang serius untuk mengembalikan jati diri atau karakter bangsa yang sudah semakin melemah.

Tujuan Penelitian
·      Membentuk karakter siswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis dengan memasukkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Neuro-Linguistic Programming (NLP)
·      Mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang berperilaku baik
·      Memperbaiki, memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat
·      Menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat


Metode Penelitian

Penerapan Prinsip NLP dalam Proses Pembelajaran
a.    Menyelaraskan kondisi pikiran
Hal ini dilakukan untuk menggiring state of mind siswa yaitu membuka pelajaran dengan menggunakan kalimat yang akan menuntun pikiran siswa digiring secara emosional.
b.    Mengarahkan pada kondisi terbaik untuk belajar.
Tahap ini mulai untuk mengarahkan kondisi perasaan peserta didik pada kondisi belajar yang menyenangkan.
c.    Memicu anchor.
Keadaan tidak bersemangat bisa dikembalikan dengan cara memicu kembali anchor yang sudah dibuat pada fase kedua sehingga perasaan atau keadaan siswa menjadi bersemangat kembali.
d.    Nested loop
Proses merangkaikan berbagai bagian pelajaran menjadi suatu jejaring yang saling mengikat dan berhubungan, baik dengan pelajaran yang lalu maupun dengan pelajaran lain yang berbeda.
e.    Future pacing
Membawa pikiran siswa ke masa depan pada suatu situasi mereka akan membutuhkan ilmu tersebut.

Penerapan NLP dalam bahan ajar
·      Prinsip relevansi, keterkaitan atau kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan dengan pencapaian kemampuan tertentu.
·      Prinsip konsistensi (keajegan), konsisten atau ajeg terhadap aspek-aspek yang menjadi target penguasaan pembelajar ketika menggunakan bahasa.
·      Prinsip kecukupan, materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dan membantu pembelajar untuk mencapai keterampilan tertentu.

Teknik rapport terdiri atas dua hal, yaitu:
·      Pacing merupakan proses untuk memberikan umpan kepada lawan bicara melalui tingkah laku, yaitu dengan menyamakan cara duduk, menyamakan cara bicara, intonasi suara, bahkan sampai menyamakan bahasa tubuh lainnya.
·      Leading upaya mengambil alih untuk memimpin pembicaraan. Penerapan teknik ini bisa dilakukan dengan cara memperhatikan pola-pola kalimat yang digunakan lawan bicara dan meniru pola-pola kalimat atau kata-kata yang digunakannya.

Hasil Penelitian
·      Siswa dapat berkomunikasi, baik lisan maupun tulis.
·      Siswa dapat mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang berperilaku baik.
·      Siswa dapat memperbaiki, memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.
·      Siswa dapat menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

Kesimpulan
Pembentukan karakter bisa dilakukan melalui pembelajaran bahasa, salah satunya dengan mempersiapkan pembelajaran bahasa yang berbasis Neuro-Linguistic Programming (NLP). Pembelajaran bahasa yang berbasis NLP meliputi penyusunan bahan ajar dan penerapan teknikpembelajaran. Melalui penyusunan bahan ajar dan penerapan teknik pembelajaran yang berbasis NLP yang tepat, karakter siswa diharapkan akan terbentuk dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
·      Andreas,S dan Faulkner,C (ed). 2008. NLP: The New Technology of Achievement. Yogyakarta: Baca.
·      Buckley, S. 2008. Bahasa Tubuh. Jakarta: Cerdas Pustaka.
·      Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.
·      Covey, S. 2010. The 7 Habits of Highly Effective People. Tangerang: Binarupa Aksara.
·      Craf, A. (2001). Neuro-Lingyuistik Programming and Learning Theory, dalam The Curriculum Journal. US: Curriculum Journal.
·      Darma, YA. 2009. Imperium Bahasa Indonesia Pemberi Kekuatan pada Jati Diri dan Kehormatan Bangsa Indonesia. Rizqi: Bandung
·      Dits, R & Delozier, J.A. 2000. Ensyclopedia of Sistemic Neuro-Linguistic Programming and NLP New Coding. USA:NLP University Press
·      Hidayat, Kosadi. 1984. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipta.
·      Natalia & Dewi. 2008. Aplikasi NLP dalam Pembelajaran. Bandung: Tinta Emas Publishing
·      Mulyati, Yeti. 2008. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berorientasikan Kompetensi Bahasa dan Kompetensi Berbahasa. Bandung
·      Ronny,FR.com/index.php/2007/01/24/nlp-4-teacher-trainer-menggunakan-nlp.
·      Soedarsono, S. 2007. Hasrat untuk Berubah. Jakarta: Gramedia.
·      Wikanengsih. 2008. Penerapan Neurolinguistic Programming (NLP) dalam Pembelajaran. Bandung.
·      Yuliawan, TP. 2010. The Art of Enjoying Life. Jakarta: 2010

Sumber:
Penerapan Neuro-Linguistic Programming (NLP) dalam Pembelajaran Bahasa untuk Membangun Karakter Siswa
http://nengwika.wordpress.com/2012/10/27/penerapan-neuro-linguistic-programming-nlp-dalam-pembelajaran-bahasa-untuk-membangun-karakter-siswa/

Hanifidiani, 13110122, 3KA08

2 komentar: