Latar Belakang Penelitian
Pendidikan
karakter pada saat ini menjadi bahan perbincangan secara luas. Telah banyak
usaha yang dilakukan berbagai kalangan masyarakat untuk membangun karakter
bangsa yang disinyalir sudah sangat rapuh. Berbagai kalangan berpendapat bahwa
perlu adanya suatu usaha yang serius untuk mengembalikan jati diri atau
karakter bangsa yang sudah semakin melemah.
Tujuan Penelitian
· Membentuk
karakter siswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis dengan memasukkan
prinsip-prinsip yang terdapat dalam Neuro-Linguistic Programming (NLP)
· Mengembangkan
potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang berperilaku baik
· Memperbaiki,
memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam
pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat
· Menyaring
budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat
Metode Penelitian
Penerapan
Prinsip NLP dalam Proses Pembelajaran
a.
Menyelaraskan
kondisi pikiran
Hal
ini dilakukan untuk menggiring state of mind siswa yaitu membuka pelajaran
dengan menggunakan kalimat yang akan menuntun pikiran siswa digiring secara
emosional.
b.
Mengarahkan
pada kondisi terbaik untuk belajar.
Tahap
ini mulai untuk mengarahkan kondisi perasaan peserta didik pada kondisi belajar
yang menyenangkan.
c.
Memicu
anchor.
Keadaan
tidak bersemangat bisa dikembalikan dengan cara memicu kembali anchor yang
sudah dibuat pada fase kedua sehingga perasaan atau keadaan siswa menjadi
bersemangat kembali.
d.
Nested
loop
Proses
merangkaikan berbagai bagian pelajaran menjadi suatu jejaring yang saling
mengikat dan berhubungan, baik dengan pelajaran yang lalu maupun dengan
pelajaran lain yang berbeda.
e.
Future
pacing
Membawa
pikiran siswa ke masa depan pada suatu situasi mereka akan membutuhkan ilmu
tersebut.
Penerapan
NLP dalam bahan ajar
· Prinsip relevansi,
keterkaitan atau kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitan dengan pencapaian kemampuan tertentu.
· Prinsip konsistensi
(keajegan), konsisten atau ajeg terhadap aspek-aspek yang menjadi target
penguasaan pembelajar ketika menggunakan bahasa.
· Prinsip kecukupan,
materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dan membantu pembelajar untuk
mencapai keterampilan tertentu.
Teknik
rapport terdiri atas dua hal, yaitu:
· Pacing
merupakan proses untuk memberikan umpan kepada lawan bicara melalui tingkah
laku, yaitu dengan menyamakan cara duduk, menyamakan cara bicara, intonasi
suara, bahkan sampai menyamakan bahasa tubuh lainnya.
· Leading
upaya mengambil alih untuk memimpin pembicaraan. Penerapan teknik ini bisa
dilakukan dengan cara memperhatikan pola-pola kalimat yang digunakan lawan
bicara dan meniru pola-pola kalimat atau kata-kata yang digunakannya.
Hasil Penelitian
· Siswa
dapat berkomunikasi, baik lisan maupun tulis.
· Siswa
dapat mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang
berperilaku baik.
· Siswa
dapat memperbaiki, memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung
jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.
· Siswa
dapat menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Kesimpulan
Pembentukan
karakter bisa dilakukan melalui pembelajaran bahasa, salah satunya dengan
mempersiapkan pembelajaran bahasa yang berbasis Neuro-Linguistic Programming (NLP).
Pembelajaran bahasa yang berbasis NLP meliputi penyusunan bahan ajar dan
penerapan teknikpembelajaran. Melalui penyusunan bahan ajar dan penerapan
teknik pembelajaran yang berbasis NLP yang tepat, karakter siswa diharapkan
akan terbentuk dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
· Andreas,S
dan Faulkner,C (ed). 2008. NLP: The New Technology of Achievement. Yogyakarta:
Baca.
· Buckley,
S. 2008. Bahasa Tubuh. Jakarta: Cerdas Pustaka.
· Chaer,
Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.
· Covey,
S. 2010. The 7 Habits of Highly Effective People. Tangerang: Binarupa Aksara.
· Craf,
A. (2001). Neuro-Lingyuistik Programming and Learning Theory, dalam The
Curriculum Journal. US: Curriculum Journal.
· Darma,
YA. 2009. Imperium Bahasa Indonesia Pemberi Kekuatan pada Jati Diri dan
Kehormatan Bangsa Indonesia. Rizqi: Bandung
· Dits,
R & Delozier, J.A. 2000. Ensyclopedia of Sistemic Neuro-Linguistic
Programming and NLP New Coding. USA:NLP University Press
· Hidayat,
Kosadi. 1984. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipta.
· Natalia
& Dewi. 2008. Aplikasi NLP dalam Pembelajaran. Bandung: Tinta Emas
Publishing
· Mulyati,
Yeti. 2008. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berorientasikan Kompetensi
Bahasa dan Kompetensi Berbahasa. Bandung
· Ronny,FR.com/index.php/2007/01/24/nlp-4-teacher-trainer-menggunakan-nlp.
· Soedarsono,
S. 2007. Hasrat untuk Berubah. Jakarta: Gramedia.
· Wikanengsih.
2008. Penerapan Neurolinguistic Programming (NLP) dalam Pembelajaran. Bandung.
· Yuliawan,
TP. 2010. The Art of Enjoying Life. Jakarta: 2010
Sumber:
Penerapan
Neuro-Linguistic Programming (NLP) dalam Pembelajaran Bahasa untuk Membangun
Karakter Siswa
http://nengwika.wordpress.com/2012/10/27/penerapan-neuro-linguistic-programming-nlp-dalam-pembelajaran-bahasa-untuk-membangun-karakter-siswa/
Hanifidiani, 13110122, 3KA08
Mantab, NLP memang harus di pelajari
BalasHapusPelatihan NLP Indonesia
manajamen pikiran dan mindset
BalasHapus