A. PENDAHULUAN
Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan.
Kebudayaan merupan hasil dari suatu masyarakat yang hanya akan lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Kebudayaan membuat manusia mempunyai kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
B. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk disebabkan oleh beberapa faktor. Penduduk bertambah karena adanya unsur lahir,
mati, datang dan pergi. Karena empat unsur tersebut, pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan cara : pertambahan penduduk = (lahir – mati) + (datang – pergi). Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan moralitas.
Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun.
Tingkat Kelahiran Kasar / Crude Birth Rate (CBR) adalah tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun. Dapat dirumuskan sebagai berikut : BCDR = B/Pm x K
Keterangan :
BCRD = Crude Birth Rate
B = Jumlah kelahiran hidup pada suatu dunia pada tahun tertentu
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000
Age Specifica Fertility Rate (ASFR)
ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15 – 49 tahun. Dapat dirumuskan sebagai berikut : ASFRi = Bi/Fmi x K
Keterangan :
ASFRi = Age Specific Fertility Rate
Bi = Jumlah kelahiran kelompok pada umur 1 tahun
Fmi = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun
K =Konstanta = 1000
Moralitas atau tingkat kematian kasar (Crude Death Rate / CDR)
Adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun perjumlah pertengahan tahun. Dapat dirumuskan sebagai berikut : CDR = D / Pm x K
Keterangan :
CDR = Crude Death Rate
D =Jumlah kematian
Pm = Jumlah penduduk per pertengahan tahun
K =Konstanta = 1000
Penduduk pertengahan tahun, dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
Pm = ½ (P1 +P2)
Pm = P1 + (P2 – P1) / 2
Pm = P2 – (P2 – P1) / 2
Keterangan :
P1 =Jumlah penduduk pada awal tahun
P2 =Jumlah penduduk pada akhir tahun
C. KOMPOSISI PENDUDUK
Berdasarkan komposisinya, piramida penduduk dibedakan atas :
Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
Bentuk piramida stasioner, dimana keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, piramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu negara.
Piramida penduduk tua yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, piramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa.
D. PERSEBARAN PENDUDUK
Kecendrungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya memungkinkan terjadinya kepadatan penduduk. Tempat tersebut berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya. Sehingga menjadikan daerah yang berpenduduk padat. Dari prinsip itulah terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
E. PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukaan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan masyarakat.
Menurut para ahli, unsur kebudayaan yang umumnya terperinci menjadi 7 unsur yaitu:
Unsur religi
Sistem kemasyarakatan
Sistem peralatan
Sistem mata pencaharian hidup
Sistem bahasa
Sistem pengetahuan
Seni
Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
1. Kebudayaan Hindu dan Budha
Hindu berasal dari India berlangsung sekitar abad ke-3 dan ke-4 di pulau jawa.
Budha masuk di sekitar abad ke-5.
Ajaran budha dapat dikatakan lebih maju karena tidak menghendaki adanya kasta-kasta.
2. Kebudayaan islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama islam dikembangkan di Indonesia oleh Walisongo.
Dalam proses perkembangannya agama islam juga di bawa oleh para pedagang Gujarat, Arab, dan Pakistan.
Kebudayaan Barat
• Kebudayaan barat diawali oleh masuknya kolonialisme Belanda VOC ke dalam Indonesia.
• Dalam lapisan sosial kemampuan bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
Kebudayaan dan Kepribadian
Ciri khas kebudayaan di Indonesia adalah memiliki sifat gotong royong, suka menolong dan ramah tamah. Berbagai corak dan kebudayaan dari berbagai suku di Indonesia memberikan corak kepribadian tersendiri.
F. PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI
Untuk menjaga agar hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka di dalam masyarakat dibedakan adanya :
Cara (usage)
Usage adalah suatu bentuk perbuatan yang lebih menonjol didalam hubungan antar individu didalam masyarakat. Penyimpangan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, hanya celaan dari individu yang dihubungi. Kekuatan pengikatnya sangat lemah bila dibandingkan dengan folkways.
Kebiasaan (folkways)
Folkways diartikan sebagai perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang berdasarkan pelikiran dan mendasarkan pada kebiasaan katau tradisi; yang diterjemahkan dengan kelajman atau kebiasaan. Kekuatan pengikatnya lebih besar dari pada usage.
Tata kelakuan (mores)
Mores diikuti karena dihubungkan dengan suatu keyakinan dan perasaan yang dimiliki oleh anggota masyarakat.. Mores ini memaksakan perbuatan dan melarang tata kelakuan yang kekal dan kuat integritasnya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Kebiasaan dapat meningkat kekuatan pengikatnya menjadi costom, atau adat istiadat.
Adat istiadat (costom)
Adat istiadat diartikan sebagai meningkatnya kekuatan pengikat dari mores. Anggota masyarakat yang tidak mematuhi adat istiadat akan menerima suatu sangsi yang tegas
Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial / pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam yaitu :
1. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan (domestic institutions)
2. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
3. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
4. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
5. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institutions)
6. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
7. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
8. Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutions)
Sumber : 1. Materi ISD Univ.Gunadarma
2. http://www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar